Persikop.id - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, Minggu (5/10) memutuskan untuk meningkatkan output minyak sebesar 137.000 barel per hari (bph) pada November. Keputusan ini diambil setelah melakukan kenaikan serupa pada Oktober.
“Keputusan itu diumumkan usai pertemuan virtual negara-negara anggota, termasuk Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman,” ungkap OPEC dalam sebuah pernyataan dikutip Senin (6/10).
"Mengingat prospek ekonomi global yang stabil dan fundamental pasar yang sehat, sebagaimana tecermin dalam rendahnya persediaan minyak, delapan negara tersebut akan menerapkan peningkatan produksi sebesar 137.000 bph pada November dari pemangkasan sukarela tambahan yang telah diumumkan sebelumnya," jelas pernyataan tersebut.
Penyesuaian produksi sukarela tambahan kelompok tersebut sebesar 1,65 juta bph, pertama kali diterapkan pada April 2023 dan kemudian diperpanjang hingga akhir 2026.
OPEC menjelaskan bahwa barel-barel tersebut dapat dikembalikan sebagian atau seluruhnya secara bertahap, bergantung pada kondisi pasar. Delapan negara itu akan kembali menggelar pertemuan pada 2 November mendatang untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Peningakatan Permintaan
Bulan kemarin, OPEC memproyeksikan permintaan akan meningkat sekitar 1,3 juta bph (yoy) pada 2025 dan 1,4 juta bph pada 2026. Kedua proyeksi tersebut tidak mengalami perubahan dari perkiraan pada bulan sebelumnya.
Dalam laporan pasar minyak bulanan terbarunya, OPEC memproyeksikan permintaan akan meningkat sekitar 1,3 juta barel per hari (bph) secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2025 dan 1,4 juta bph pada 2026. Kedua proyeksi tersebut tidak mengalami perubahan dari perkiraan pada bulan sebelumnya.
Permintaan minyak dalam Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) sendiri, diperkirakan meningkat sekitar 100.000 bph (yoy). Sementara permintaan di negara non-OECD diperkirakan akan bertambah sekitar 1,2 juta bph, yang sebagian besar didorong oleh negara-negara Asia lainnya, China, dan India.
Sedangkan kawasan lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil, urai laporan tersebut. Mengutip kuatnya momentum pada paruh pertama 2025, OPEC tetap mempertahankan proyeksinya terkait pertumbuhan ekonomi global yakni 3% untuk 2025 dan 3,1% untuk 2026.
Tinggalkan Komentar
Komentar