Periskop.id - Banyak orang rajin mencuci seprai dan mengganti sarung bantal, tapi lupa satu hal penting: bantal juga punya umur pakai. Sama seperti kasur atau perlengkapan tidur lainnya, bantal bisa kedaluwarsa jika digunakan terlalu lama.
Bantal yang sudah usang tidak hanya menurunkan kenyamanan tidur, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh, terutama kulit dan pernapasan.
Lalu, berapa lama umur bantal yang ideal sebelum harus diganti? Dan bagaimana cara merawatnya agar lebih awet? Berikut penjelasan dari ahli.
Berapa Lama Umur Bantal yang Ideal Menurut Ahli?
Menurut Dr. Manan Vora, ahli bedah ortopedi sekaligus salah satu pendiri NutriByte Wellness, bantal memiliki masa pakai yang berbeda tergantung dari bahan pembuatnya.
“Wajar saja jika bantal memiliki tanggal kedaluwarsa, karena bantal bersentuhan langsung dengan wajah dan mulut selama delapan hingga 10 jam setiap hari,” ujar Dr. Vora, dikutip dari Hindustan Times.
“Saat tidur, bantal mengumpulkan sel kulit mati, air liur, sekresi, minyak tubuh, serta tungau debu.”
Paparan tersebut membuat bantal lama-kelamaan menjadi sarang bakteri, jamur, dan tungau debu yang bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
Berikut ini perkiraan masa pakai bantal berdasarkan jenis bahannya:
Jenis Bantal | Masa Pakai Rata-rata |
---|---|
Poliester | 6 bulan – 2 tahun |
Bulu alami (feather/down) | 1 – 3 tahun |
Memory foam | 2 – 3 tahun |
Lateks | 3 – 4 tahun |
Buckwheat (sekam soba) | 3 – 5 tahun |
Secara umum, bantal sebaiknya diganti setiap dua tahun sekali. Namun, untuk bahan premium seperti lateks atau buckwheat, masa pakainya bisa mencapai hingga lima tahun tergantung perawatan.
Tanda-Tanda Bantal Sudah Kedaluwarsa
Tidak semua orang menyadari kapan bantalnya sudah melewati masa pakai. Padahal, tanda-tandanya cukup mudah dikenali.
Berikut beberapa ciri bantal yang sudah kedaluwarsa dan perlu diganti:
- Bantal terasa kempes, menggumpal, atau tidak lagi menopang kepala dan leher dengan baik.
- Muncul noda kuning atau bercak kecoklatan akibat keringat dan jamur.
- Bau tidak sedap meskipun sudah dicuci.
- Menimbulkan bersin, flu, atau hidung tersumbat saat tidur.
- Permukaannya terasa lembap dan tidak lagi empuk.
Anda juga bisa melakukan uji lipat sederhana:
Lipat bantal menjadi dua, lalu letakkan sepatu di atasnya. Jika bantal kembali ke bentuk semula dan mendorong sepatu jatuh, artinya masih layak pakai. Namun, jika tetap terlipat, itu tandanya bantal sudah usang dan perlu diganti.
Dampak Kesehatan dari Bantal Kedaluwarsa
Meski terlihat sepele, bantal kedaluwarsa bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Menurut Dr. Vora, bantal yang jarang diganti dapat menjadi tempat berkembangnya tungau, jamur, dan bakteri.
“Jika seseorang terpapar bantal kotor dalam jangka waktu lama, mereka dapat terkena infeksi paru-paru yang fatal,” jelasnya.
Beberapa dampak kesehatan yang mungkin muncul akibat bantal kedaluwarsa antara lain:
- Jerawat dan iritasi kulit akibat penumpukan minyak serta sel kulit mati.
- Alergi dan sinusitis karena debu serta tungau yang menumpuk.
- Nyeri leher dan bahu karena kehilangan bentuk dan daya topang.
- Gangguan tidur seperti insomnia ringan akibat posisi tidur yang tidak nyaman.
Cara Merawat Bantal Agar Lebih Awet dan Bersih
Mengganti bantal secara berkala memang penting, tetapi merawatnya dengan benar dapat memperpanjang umur pakainya dan menjaga kebersihan.
Berikut tips perawatan bantal dari para ahli:
1. Cuci Bantal Secara Berkala
Cucilah bantal setiap 4–6 bulan sekali, tergantung jenis bahan pembuatnya.
Gunakan deterjen lembut dan hindari pemutih agar bahan tidak rusak. Untuk bantal yang tidak bisa dicuci, gunakan penyedot debu atau semprotkan disinfektan berbahan alami seperti cuka putih.
2. Gunakan Pelindung Bantal (Pillow Protector)
Pelindung bantal mencegah debu, keringat, dan minyak tubuh menembus ke dalam bantal. Lapisan ini mudah dilepas dan dicuci sehingga menjaga bagian dalam tetap bersih.
3. Jemur di Bawah Sinar Matahari
Menjemur bantal secara rutin di bawah sinar matahari langsung dapat membunuh bakteri dan jamur sekaligus menghilangkan kelembapan yang bisa memicu bau.
4. Ganti Sarung Bantal Setiap Minggu
Sarung bantal bersentuhan langsung dengan kulit wajah, sehingga sebaiknya diganti minimal seminggu sekali untuk mencegah jerawat dan penumpukan minyak.
5. Periksa Kondisi Secara Rutin
Setiap beberapa bulan, periksa bentuk dan kebersihan bantal Anda. Jika terasa kempes, berubah warna, atau berbau, itu pertanda sudah waktunya diganti.
Bantal yang bersih dan masih dalam kondisi baik bukan hanya mendukung tidur yang nyaman, tetapi juga menjaga kesehatan kulit dan pernapasan.
Tinggalkan Komentar
Komentar