periskop.id - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 920 ribu hektare untuk mendukung pengembangan industri bioetanol nasional. Program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi berbasis bahan bakar nabati di Tanah Air.
Lahan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk produksi etanol 10 persen (E10) yang digunakan sebagai campuran bensin. Pemerintah menargetkan program E10 ini mulai dijalankan pada tahun 2027 sebagai langkah menuju transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Sudah ada datanya. Sudah 680 ribu hektare, ditambah 240 ribu, kurang 100 ribu dari data sejuta itu," kata Nusron kepada media di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (11/11).
Total lahan yang disiapkan sekitar 920 ribu hektare. Sebanyak 680 ribu hektare berasal dari lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) yang masa izinnya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi. Kemudian 240 ribu hektare berasal dari tanah terlantar yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Yang pertama, ada 680 ribu hektare berasal dari eks HGU yang sudah habis masa izinnya dan tidak diperpanjang. Lalu, 240 ribu hektare lainnya dari tanah terlantar yang sudah ditetapkan pemerintah. Jadi totalnya baru 920 ribu hektare, masih kurang sekitar 80 ribu hektare," jelasnya.
Nusron menegaskan bahwa data lahan tersebut sudah diserahkan kepada Kementerian Pertanian untuk ditindaklanjuti. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil verifikasi guna memastikan apakah lahan-lahan itu benar-benar cocok untuk ditanami bahan baku etanol.
"Tinggal diverifikasi dulu oleh Kementerian Pertanian, cocok apa tidak. Yang 100 ribu saya masih cari PR lagi, tak (saya) carikan lagi," tambahnya.
Lebih lanjut, Nusron menyebut lahan-lahan itu tidak hanya ada di satu wilayah, tetapi tersebar di sekitar 18–19 provinsi, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, dan Jawa Timur, bukan hanya di Papua.
"Tersebar di 18 provinsi atau 19 provinsi itu ya. Enggak, di Sumatera ada, di Kalimantan ada, Sulawesi juga ada. Jawa Barat ada, Jawa Timur juga ada," tutup Nusron.
Tinggalkan Komentar
Komentar