periskop.id - Aktor multitalenta Tanah Air Reza Rahadian berhasil menyabet Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025 dalam kategori Penulis Skenario Asli Terbaik lewat film Pangku.

Reza bersama Felix K. Nesi penulis asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur berkolaborasi dalam penulisan naskah film ini.

Reza menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para juri atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia juga mengapresiasi dukungan dari Hanung Bramantyo dan Joko Anwar, yang tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga aktif mendampingi proses penulisan skenarionya.

Dalam perjalanan menciptakan naskah ini, keduanya berkolaborasi secara intens, saling memberi masukan, memperbaiki alur cerita, dan berdiskusi untuk menyempurnakan setiap detail skenario.

"Proses bekerja bersama yang memuaskan, di mana setiap orang menyimpan pengalaman berharga untuk diceritakan," ucap Reza dalam penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Kamis (20/11).

Reza menambahkan, kolaborasi perdana ini diharapkan menjadi langkah awal bagi keduanya untuk terus berkarya melalui penulisan skenario film.

Selain itu, Felix juga merespons bahwa pengalaman Reza yang telah membintangi puluhan film membuatnya sangat memahami naskah, sehingga proses penulisan skenario Pangku berlangsung relatif cepat dan dengan mudah membayangkan setiap adegan yang akan diwujudkan.

Sebagai informasi, Pangku, film garapan sutradara Reza Rahadian bersama produser Arya Ibrahim dan Gita Fara, menceritakan kehidupan Sartika, seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan kopi di jalur Pantura. Lebih dari sekadar profesi, film ini menyoroti perjuangan seorang ibu yang tak kenal lelah demi mencukupi kebutuhan anaknya.

Melalui kisah tentang perempuan, pengorbanan, dan keteguhan hati, Pangku berhasil menghadirkan tema yang relevan dan menyentuh secara universal. Pangku menghadirkan kisah perempuan muda yang tengah mengandung, yang berani meninggalkan kampung halamannya demi mengejar kehidupan yang lebih layak bagi calon buah hatinya.

Perjalanan Sartika, yang diperankan oleh Claresta Taufan, penuh liku dan tantangan. Ia sempat menumpang sebuah truk dengan keyakinan bahwa langkahnya itu akan membuka jalan menuju harapan baru, namun segala rencana hancur ketika sopir truk menurunkannya di tengah perjalanan. 

Pangku menyoroti realitas kehidupan masyarakat kelas bawah apa adanya, tanpa polesan mimpi indah yang sering ditemukan dalam film romantis pada umumnya.