periskop.id - Pemerintah menurunkan bea keluar untuk ekspor biji kakao melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68 Tahun 2025, yang mengubah PMK Nomor 38 Tahun 2024 tentang penetapan barang ekspor yang dikenakan bea keluar dan tarifnya. Dalam aturan tersebut, Lampiran Huruf B menetapkan struktur tarif biji kakao menjadi 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%.
Dirjen Strategi Ekonomi Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan meskipun bea keluar ekspor biji kakao diturunkan, penerimaan negara tetap terjaga melalui adanya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan ekspor.
"Bea keluar kakao ini kita turunkan, akan tetapi PNBP-nya dalam bentuk pungutan ekspor itu," kata Febrio dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Jumat (21/11).
Febrio menjelaskan pungutan ekspor tersebut tidak masuk ke kas, tetapi langsung dialokasikan untuk program peremajaan kebun kakao (replanting). Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas tanaman, kualitas hasil, dan memperkuat daya saing kakao Indonesia.
"Jadi untuk meningkatkan produktivitas, tujuannya nanti untuk mempertahankan competitiveness dari kakao Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyampaikan bahwa sejumlah komoditas unggulan dari Sumatera Barat berpeluang lebih besar menembus pasar internasional setelah selesainya Perjanjian Dagang Uni Eropa–Indonesia (IEU-CEPA). Ia mencontohkan gambir dan berbagai produk turunannya yang kini dapat semakin mudah masuk ke pasar dunia.
"Ada beberapa produk unggulan di Sumbar yang bisa masuk ke pasar dunia seperti gambir dan produk turunannya lewat IEU-CEPA," kata Budi, dikutip Antara.
Selain gambir, Mendag juga menyebutkan hasil pembicaraannya dengan Gubernur Sumbar mengenai komoditas unggulan lain yang potensial untuk ekspor. Komoditas tersebut meliputi ikan tuna, kelapa sawit, kopi, pinang, dan kakao, yang dinilai memiliki prospek kuat di pasar global.
Di sisi lain, Kementerian Perdagangan tengah mendorong perluasan akses pasar bagi pelaku usaha melalui Program UMKM Bisa Ekspor. Program ini bertujuan membantu UMKM dalam mencari peluang dan fasilitas yang diperlukan untuk dapat bersaing dan menembus pasar internasional.
Tinggalkan Komentar
Komentar