Periskop.id- Polda Metro Jaya dan Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) berkongsi menggelar patroli skala besar di Jakarta, Minggu (31/8). Hal ini dilakukan untuk mengamankan Jakarta di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi dalam satu pekan terakhir.

Dari unsur kepolisian, patroli ini dipimpin langsung oleh Karo Ops Polda Metro Jaya dengan melibatkan 324 personel yang nantinya dibagi ke tiga wilayah sasaran.

“Jadi kegiatan patroli dilaksanakan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, untuk memberikan rasa aman," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi di kawasan Monas, Jakarta, Minggu.

Kepolisian juga berterima kasih kepada masyarakat dan semua pihak yang telah bersama-sama berkomitmen secara nyata, berpartisipasi aktif untuk mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Tiga wilayah sasaran patroli, yakni kelompok pertama bergerak ke arah Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Untuk kelompok kedua, bergerak ke arah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan serta kelompok ketiga menyasar Jakarta Selatan hingga Depok.

Ade mengatakan, jajaran Polres dan Polsek di 13 wilayah hukum Polda Metro Jaya juga melaksanakan tugas serupa. “Besok juga akan dilakukan kegiatan serupa dan kegiatan ini juga melibatkan beberapa pihak, bersama-sama bergabung dengan jajaran TNI dan Pemprov DKI," tuturnya. 

Ade mengatakan, pelaksanaan patroli dilaksanakan dengan pendekatan humanis dan persuasif. "Kami juga terus membangun komunikasi bekerjasama secara aktif melakukan imbauan-imbauan persuasif dan selalu di-support juga oleh tokoh-tokoh agama tokoh masyarakat, tokoh pemuda. Itu bersama-sama di lapangan,” tegasnya. 

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang di tengah gelombang unjuk rasa yang terjadi di Jakarta dalam sepekan terakhir. Apabila ada yang melakukan tindakan anarkis, kata dia, Kepolisian akan bertindak tegas, namun tetap terukur seusai prosedur yang berlaku.

"Ada tahapan-tahapan kegiatan atau upaya Kepolisian yang sudah dipahami oleh anggota-anggota kami di lapangan," cetusnya. 

Dari mulai kegiatan imbauan, edukasi, persuasif, peningkatan kehadiran Kepolisian dan komitmen tegas dalam hal ditemukan tindakan-tindakan atau perilaku anarkis pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Itu akan dilakukan tindakan tegas secara terukur sesuai SOP. Ini hal yang paling akhir dan tidak kami harapkan terjadi," kata Ade.
Satu Kompi
Sementara itu, Kodam Jaya mengerahkan satu pasukan Satuan Setingkat Kompi untuk berpatroli keliling wilayah Jakarta, Minggu, guna mengantisipasi aksi anarkistis dan penjarahan yang beberapa waktu ini terjadi.

Patroli itu dimulai dari Monumen Nasional di Jakarta Pusat dan menyusuri wilayah-wilayah yang merupakan titik aksi unjuk rasa, mulai dari Semanggi, Senayan, hingga sekitarnya. Panglima Kodam Jayakarta Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi pun berkomitmen, jajarannya menjamin keselamatan rakyat. 

"Tentu di sini kan ada beberapa kantor, kementerian, termasuk juga fasilitas-fasilitas umum yang tentu sudah menjadi bagian daripada pengamanan," kata dia sebelum melepas pasukan untuk berpatroli.

Ketika berada di sekitaran Senayan, Jakarta Pusat, patroli pasukan TNI itu pun sempat bertemu dengan sejumlah orang yang tengah aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen. Para prajurit pun turun dan langsung membubarkan massa aksi dan yang berkumpul-kumpul menggunakan sepeda motor.

Para prajurit itu pun dilengkapi dengan rompi anti peluru, tetapi tanpa membawa senjata apapun, baik senjata api maupun senjata tajam. Rombongan konvoi patroli itu pun berhenti beberapa saat di depan Senayan Park guna menyisir dan membubarkan massa aksi agar lalu lintas kembali pulih.

Ia memastikan, situasi Jakarta saat ini berangsur kondusif. Ia pun pun mengimbau kepada warga Jakarta dan sekitarnya agar mencegah keluarganya ikut dalam aksi anarkisme.

"Karena keamanan, kenyamanan, ketertiban kota Jakarta itu milik kita semua. Jadi saling jaga," tandasnya.