periskop.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menjelaskan bahwa tingkat paparan zat radioaktif Cesium-137 yang ditemukan pada udang impor tidak menimbulkan bahaya kesehatan yang akut atau langsung bagi konsumen. 

Namun, FDA menegaskan bahwa peringatan publik tetap dikeluarkan sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi potensi risiko kanker akibat paparan berulang dalam jangka waktu yang lama.

"Efek kesehatan utama yang menjadi perhatian setelah paparan dosis rendah berulang dalam jangka panjang adalah peningkatan risiko kanker, yang diakibatkan oleh kerusakan pada DNA di dalam sel-sel hidup tubuh," demikian penjelasan resmi FDA yang dikutip pada Rabu (20/8).

Secara rinci, FDA mendeteksi Cesium-137 pada level sekitar 68 Bq/kg dalam satu kiriman udang beku dari PT Bahari Makmur Sejati.

Angka ini secara signifikan berada di bawah Tingkat Intervensi Turunan (Derived Intervention Level) yang ditetapkan FDA, yaitu sebesar 1.200 Bq/kg. 

Kiriman produk yang terdeteksi tersebut juga telah berhasil ditahan dan tidak masuk ke pasar komersial AS.

Lembaga tersebut menekankan bahwa tindakan menghindari produk dengan tingkat kontaminasi serupa adalah sebuah upaya mitigasi.

Tujuannya adalah untuk meminimalisir paparan terhadap radiasi tingkat rendah yang dampaknya baru signifikan jika terjadi secara terus-menerus.

Menurut badan kesehatan AS, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mekanisme di balik peningkatan risiko kanker dari zat radioaktif seperti Cesium-137 adalah kemampuannya merusak DNA seluler. 

Kerusakan inilah yang jika terakumulasi dari waktu ke waktu dapat memicu pertumbuhan sel abnormal.