periskop.id - Dana Pensiun Global Norwegia (Norway’s Government Pension Fund Global) yang merupakan dana kekayaan negara terbesar di dunia, memutuskan untuk menarik investasinya dari lebih banyak perusahaan Israel. Langkah divestasi ini menjadi pukulan ekonomi signifikan, sejalan dengan sikap Norwegia yang semakin vokal mengecam tindakan Israel di Gaza. Langkah ini dilaporkan oleh Counter Punch, Senin (8/9).
Keputusan tersebut merupakan bagian dari serangkaian langkah yang diambil Norwegia dalam menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina. Bersama Spanyol, Irlandia, dan Slovenia, Norwegia menjadi salah satu negara Eropa yang paling vokal mengecam genosida dan kelaparan buatan yang terjadi di Gaza. Norwegia juga telah secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei 2024 dan secara aktif mendukung investigasi genosida oleh Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ).
Ekonomi Israel Tertekan di Tengah Perang
Sebelum perang Gaza, ekonomi Israel sudah menunjukkan tanda-tanda kerapuhan akibat krisis politik domestik. Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 mempercepat krisis tersebut. Menurut laporan Kementerian Keuangan Israel, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) turun sekitar 28 persen pada paruh pertama 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank Dunia memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Israel pada akhir 2024 mencapai sekitar 540 miliar dolar AS, namun sebagian besar telah terkikis oleh biaya perang. Media bisnis Israel, Calcalist, melaporkan bahwa biaya perang telah melampaui US$67,5 miliar hingga akhir 2024. Selain itu, Badan Statistik Pusat Israel mencatat ekonomi Israel menyusut 3,5% pada April-Juni 2025, tren yang diperkirakan akan berlanjut.
Peran Bantuan Finansial Amerika Serikat
Penurunan ekonomi Israel tidak lebih parah karena adanya bantuan finansial yang besar dari Amerika Serikat. Setiap tahun, Israel menerima US$3,8 miliar dari pembayar pajak Amerika. Selain itu, Kongres AS juga menyetujui paket bantuan darurat senilai US$26,4 miliar pada April 2024. Bantuan ini, meski sebagian besar untuk pertahanan, juga berfungsi menopang ekonomi Israel agar tidak runtuh.
Pentingnya Gerakan Divestasi
Meskipun bantuan besar dari AS terus mengalir, langkah divestasi internasional tetap dianggap penting. Gerakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan dominasi dukungan AS dan meningkatkan kesadaran publik Amerika bahwa uang pajak mereka digunakan untuk mendukung konflik di Gaza. Langkah-langkah divestasi ini dianggap sebagai bentuk kolaborasi aktif yang mendukung genosida terhadap rakyat Palestina.
Tinggalkan Komentar
Komentar