Periskop.id - Buah durian, yang selama ini populer disebut ‘raja dari segala buah’, selangkah lebih dekat untuk mendapatkan status resmi sebagai buah nasional Malaysia. Asosiasi Produsen Durian (Durian Manufacturer Association/DMA) telah secara resmi mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengakui durian sebagai simbol pangan nasional.

Pengajuan Resmi dan Hari Perayaan

Permohonan ini diajukan DMA kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan pada 8 September lalu. Selain status buah nasional, asosiasi tersebut juga mengusulkan tanggal 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Durian Nasional, bertepatan dengan puncak musim panen buah tersebut.

Presiden DMA, Eric Chan, menekankan bahwa durian adalah simbol pemersatu bangsa, bukan sekadar komoditas. 

“Durian bukan sekadar buah. Ini adalah bagian dari identitas nasional kita. Setiap warga Malaysia, apa pun latar belakangnya, pasti punya kisah tentang durian, entah kenangan atau tradisi. Ini adalah satu hal yang mempersatukan kita semua,” ujar Chan kepada Straits Times, Senin (10/11).

Chan menambahkan, penetapan durian sebagai buah nasional diharapkan dapat mendorong inovasi, riset, dan agrowisata, mencakup produk turunan seperti kopi durian, pastri, hingga permen.

Musang King Aset Global yang Dilindungi

Pengajuan ini muncul saat durian Malaysia, terutama varietas premium seperti Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24, kian populer di pasar global. Durian telah menjadi aset ekspor pertanian yang bernilai jutaan Ringgit dan menopang ribuan petani.

Status durian sebagai produk nasional semakin diperkuat dengan perpanjangan Geographical Indication (GI) untuk Musang King oleh Perbadanan Harta Intelek Malaysia (MyIPO) selama 10 tahun hingga Maret 2034.

“Perpanjangan GI itu ibarat cap paspor bagi Musang King. Itu membuktikan bahwa buah ini benar-benar asli Malaysia. Kita semua bisa bangga, karena petani dan produsen kita telah membangun merek global dari akar lokal,” ujar Chan.

Proses Kajian Komprehensif Pemerintah

Direktur Jenderal Departemen Pertanian, Nor Sam Alwi, mengonfirmasi penerimaan permohonan tersebut. Ia menjelaskan kepada The Star bahwa keputusan untuk menetapkan buah nasional memerlukan kajian komprehensif dari berbagai lembaga pemerintah.

“Faktor seperti dampak sosial-ekonomi, nilai ekspor, warisan budaya, penerimaan publik, dan pentingnya buah tersebut bagi industri pertanian nasional akan diperhitungkan,” jelas Alwi.

Saat ini, pihak kementerian setempat sedang meninjau hal ini bersama departemen dan lembaga terkait untuk memastikan keputusan diambil secara bijak dan menyeluruh. Hingga kini, belum ada deklarasi resmi pemerintah yang menunjuk durian sebagai buah nasional, maupun penetapan Hari Durian Nasional.