periskop.id - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memaparkan capaian serapan tenaga kerja sepanjang tahun 2025, termasuk dampak investasi dan program pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, serapan tenaga kerja tidak bisa diklaim semata sebagai kinerja Kemnaker, karena melibatkan kerja sama dengan kementerian lain. 

“Mari kita lihat data konkret dari Kementerian Investasi. Ada kenaikan investasi YoY sebesar 14%,” ujarnya.

Menurut BKPM, sepanjang Triwulan III 2025 realisasi investasi nasional mencapai Rp 491,4 triliun, naik 13,9% secara tahunan, dan menyumbang 25,8% dari target tahun ini.

Dari nilai tersebut, tercatat penyerapan tenaga kerja langsung sebanyak 696.478 orang pada periode yang sama. 

Selain investasi, Kemnaker mencatat bahwa program‑program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih dan program Desa Nelayan turut menyerap tenaga kerja. Sebagai contoh, tiap unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG bisa menyerap hingga 50 orang. Yassierli menghitung jika 30 ribu SPPG beroperasi penuh, efeknya bisa mencapai sekitar 1,5 juta orang.

Meski begitu, angka resmi serapan tenaga kerja baru akan divalidasi melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Data Sakernas bulan Agustus dijadwalkan dirilis pada November 2025. 

“Nanti kita lihat validasinya dari hasil Sakernas yang akan diumumkan BPS bulan November ini,” ujar Yassierli.

Yassierli menambahkan bahwa terkait dengan lapangan kerja merupakan tugas bersama di pemerintahan.

“Memang kami, Kementerian Ketenagakerjaan tetap mengelola SIAPKerja, itu merupakan platform dimana bertemunya para pencari kerja dengan pemberi kerja,” ujarnya.