periskop.id - Pemerintah telah menyampaikan gambaran postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebagai arah kebijakan fiskal tahun depan. Dokumen yang disusun Kementerian Keuangan ini menekankan keseimbangan antara peningkatan penerimaan negara dengan belanja strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, perlindungan sosial, serta stabilitas fiskal.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan mengenai postur RAPBN 2026, pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp3.147,7 triliun. Angka ini naik dibanding outlook 2025 sebesar Rp2.865,5 triliun. Peningkatan terutama bersumber dari penerimaan perpajakan yang ditetapkan Rp2.692 triliun, lebih tinggi dari outlook 2025 sebesar Rp2.387,3 triliun. Sementara penerimaan negara bukan pajak diproyeksikan Rp455 triliun, sedikit menurun dari tahun sebelumnya, dan penerimaan hibah ditetapkan Rp0,7 triliun.
Di sisi lain, belanja negara pada RAPBN 2026 dialokasikan sebesar Rp3.786,5 triliun. Jumlah ini terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp3.136,5 triliun serta transfer ke daerah Rp650 triliun. Belanja kementerian/lembaga (K/L) direncanakan Rp1.498,3 triliun, naik signifikan dari outlook 2025 sebesar Rp1.275,6 triliun. Sementara belanja non-K/L mencapai Rp1.638,2 triliun.
Dengan komposisi tersebut, keseimbangan primer pada RAPBN 2026 tercatat defisit Rp39,4 triliun. Defisit anggaran secara keseluruhan diproyeksikan sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dibanding outlook 2025 sebesar 2,78 persen PDB. Untuk menutup defisit, pemerintah merencanakan pembiayaan anggaran senilai Rp638,8 triliun.
Postur RAPBN 2026 (triliun rupiah)
Uraian | 2025 APBN | 2025 Outlook | 2026 RAPBN |
---|---|---|---|
A. PENDAPATAN NEGARA | 3.005,1 | 2.865,5 | 3.147,7 |
I. Pendapatan Dalam Negeri | 3.004,5 | 2.864,5 | 3.147,0 |
1. Penerimaan Perpajakan | 2.490,9 | 2.387,3 | 2.692,0 |
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak | 513,6 | 477,2 | 455,0 |
II. Penerimaan Hibah | 0,6 | 1,0 | 0,7 |
B. BELANJA NEGARA | 3.621,3 | 3.527,5 | 3.786,5 |
I. Belanja Pemerintah Pusat | 2.701,4 | 2.663,4 | 3.136,5 |
1. Belanja K/L | 1.160,1 | 1.275,6 | 1.498,3 |
2. Belanja non-K/L | 1.541,4 | 1.387,8 | 1.638,2 |
II. Transfer ke Daerah | 919,9 | 864,1 | 650,0 |
C. KESEIMBANGAN PRIMER | (63,3) | (109,9) | (39,4) |
D. DEFISIT ANGGARAN (A-B) | (616,2) | (662,0) | (638,8) |
% Defisit terhadap PDB | (2,53) | (2,78) | (2,48) |
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN | 616,2 | 662,0 | 638,8 |
Sumber: Kementerian Keuangan
Tinggalkan Komentar
Komentar