periskop.id - Bank Indonesia (BI) mengumumkan pertumbuhan Uang Primer (M0) Adjusted pada September 2025 melonjak tajam, dipengaruhi oleh kenaikan giro bank umum di bank sentral dan jumlah uang kartal yang beredar di masyarakat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam rilis resminya di Jakarta, Selasa (7/10), menyebutkan pertumbuhan M0 Adjusted mencapai 18,6% secara tahunan (yoy). Laju ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,3% (yoy), dengan total nilai M0 Adjusted kini mencapai Rp2.152,4 triliun.

“Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia adjusted sebesar 37,0% (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5% (yoy),” katanya.

Akselerasi pertumbuhan tersebut didorong oleh dua komponen utama. 

Pertama, pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia yang telah disesuaikan (adjusted) tercatat melonjak sebesar 37,0% (yoy).

Kedua, pertumbuhan uang kartal yang diedarkan di masyarakat juga meningkat sebesar 13,5% (yoy).

Pihak bank sentral menjelaskan bahwa perhitungan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak dari kebijakan insentif likuiditas yang diberikan kepada perbankan.

Metode penyesuaian ini mulai diterapkan sejak Januari 2025 untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai perkembangan uang primer setelah mengisolasi pengaruh dari kebijakan likuiditas yang ditempuh oleh Bank Indonesia.