periskop.id - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan bangunan Pasar Induk Kramat Jati yang terbakar telah diasuransikan untuk direnovasi. Proses renovasi selanjutnya akan ditangani oleh pihak asuransi melalui pengelola Pasar Jaya.
"Tempat ini diasuransikan sehingga untuk renovasinya nanti akan ditangani oleh asuransi," kata Pramono, di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (16/5).
Pramono menjelaskan, dalam renovasi bangunan ini, pihaknya juga akan memperhatikan pencegahan korsleting. Sebab, kebakaran di Pasar Induk ini terjadi akibat korsleting sehingga perlu antisipasi agar tidak terulang. Bahkan, renovasi nanti akan ada penambahan hidran di setiap kios.
“Sehingga dengan demikian saya minta dalam renovasi yang akan dilakukan untuk yang bersifat korsleting ini juga bisa dicegah lebih baik,” tutur dia.
Pramono juga memberikan bantuan kepada 121 pedagang di pasar itu. Setiap pedagang akan diberikan Rp5 juta untuk bisa bertahan selama lima hari masa pembangunan sementara.
“Supaya mereka bisa tetap bertahan untuk lima hari ini lah gitu,” ucap dia.
Pramono juga merespons permintaan pedagang untuk mendapat kemudahan kredit. Menurutnya, Pasar Induk Kramat Jati memiliki potensi besar dalam perputaran uang setiap harinya.
“Pada hari ini saya menghadirkan Dirut Bank Jakarta dan saya juga baru tahu bahwa ternyata perputaran per hari itu sampai dengan Rp100 juta,” ungkap Pramono.
Atas dasar tersebut, Pramono akan memberikan kemudahan kredit yang akan diambil pedagang sebanyak Rp500 juta.
“Sehingga dengan demikian tadi para pedagang meminta untuk diberikan kemudahan mengambil kredit dari Bank Jakarta. Ketika saya tanya berapa yang akan diambil, Rp500 juta. Di Kramat Jati saya yakin pasti akan dipenuhi. Karena apa? Ini pasti klien yang loyal,” ucap Pramono.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, pada Senin pagi (15/12) diduga dipicu oleh korsleting listrik dari salah satu toko plastik, yang kemudian merambat dengan cepat ke puluhan kios lainnya.
Dugaan awal pemicu kebakaran disampaikan oleh salah satu sopir truk yang berada di lokasi, Ridwan.
"Itu awalnya toko plastik dekat situ, toko plastik korsleting. Saya dengar ledakan, mobil saya lagi parkir bongkar muat, saya lagi duduk-duduk di warung," kata Ridwan di Jakarta Timur, seperti dikutip oleh Antara.
Tinggalkan Komentar
Komentar