periskop.id - Peristiwa mobil pengangkut makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hilang kendali dan menabrak siswa serta guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, menyisakan kisah penyembuhan para korban, termasuk salah satunya adalah seorang siswa yang kehilangan 18 gigi dan harus makan dari selang.
Dari total 22 korban, sebagian besar adalah murid sekolah dasar. Beberapa mengalami luka serius yang menimbulkan keprihatinan luas, terutama karena korban masih berusia anak-anak dan sedang menempuh pendidikan dasar.
Melansir berbagai sumber, MA anak yang kehilangan 18 giginya menjadi salah satu yang mendapatkan perawatan intensif di ruang PICU RSUD Koja.
Pihak keluarga menjelaskan kondisi MA, di mana rahangnya mengalami trauma dan kehilangan 18 gigi akibat tragedi di sekolahnya itu.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya retakan pada bagian rahang yang mengharuskan tindakan operasi. Tapi dokter menyebutkan bahwa semuanya akan dilakukan setelah MA diobservasi selama satu minggu.
MA disebutkan ditemukan dalam keadaan berada di kolong mobil sesaat setelah kejadian. Kondisi itu membuat keluarga syok. Dia mengalami memar di wajah serta pendarahan hebat di bagian hidung dan telinga.
Meski luka yang dialami cukup serius, dokter menyebut MA masih mampu memberikan respons ketika diajak berkomunikasi. Hal ini menjadi harapan bagi keluarga bahwa kondisi anak tersebut dapat berangsur membaik.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan pemerintah daerah menanggung seluruh biaya perawatan.
Pada Senin (15/12), kabar lebih menggembirakan datang. Polres Metro Jakarta Utara menyatakan tujuh siswa sudah kembali bersekolah.
“Hari ini tujuh siswa SDN 01 Kalibaru sudah kembali datang ke sekolah,” kata Ipda Maryati Jonggi dilansir dari Antara.
Mereka juga mengikuti sesi trauma healing yang digelar tim kepolisian untuk membantu mengurangi rasa takut.
Masih ada 5 siswa korban tabrakan yang dirawat di rumah sakit. Empat siswa termasuk MA dirawat di RSUD Koja dan satu orang di RS Cilincing.
Tinggalkan Komentar
Komentar