Periskop.id - Direktur Jakarta Institute Agung Nugroho meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera menerapkan Zona Aman Sekolah (ZAS). Di zona tersebut, kendaraan dilarang masuk ke area sekolah saat jam masuk, istirahat, dan pulang.
"Jika sekolah tidak aman, seluruh agenda pendidikan kita kehilangan landasannya," kata Agung di Jakarta, Kamis (11/12), menanggapi kejadian mobil pengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menabrak sejumlah siswa dan guru SDN Kalibaru 01 Cilincing.
Dia pun menilai, insiden di Cilincing itu bukan sekadar kecelakaan Tunggal. Menurutnya, hal ini juga sinyal, sistem perlindungan siswa di sekolah di Jakarta berada dalam kondisi genting.
"Ini bukan sekadar human error. Ini bukti bahwa sekolah-sekolah di Jakarta sedang menghadapi krisis keamanan yang serius," ujar Agung.
Menurut dia, insiden itu menunjukkan lemahnya pengawasan mobilitas kendaraan di kawasan sekolah. Terlebih saat ada kendaraan logistik yang masuk ke area siswa beraktivitas tanpa pengamanan ketat.
Untuk itu, dia meminta agar Pemprov DKI segera mengambil langkah-langkah konkret. Di antaranya dengan menerapkan ZAS yang melarang kendaraan masuk halaman sekolah pada jam masuk, istirahat, dan pulang.
Kemudian, audit keselamatan menyeluruh di semua sekolah, dan hasilnya diumumkan ke publik. Lalu, pelatihan dan sertifikasi keselamatan bagi seluruh pengemudi operasional pemerintah yang membawa logistik ke sekolah.
"Diperlukan juga penataan ulang jalur kendaraan agar sepenuhnya terpisah dari area kegiatan siswa dan SOP kegiatan luar ruang yang wajib diterapkan di seluruh sekolah," tutur Agung.
Dia juga menginginkan agar pemerintah bertindak cepat dan transparan serta selalu memprioritaskan keselamatan anak.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, peristiwa kecelakaan di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara, tidak terduga sama sekali, mengingat pagar pintu sekolah dalam kondisi tertutup rapat.
Tiba-tiba, sambung dia, mobil pengangkut MBG tersebut menerobos masuk dan menabrak sekelompok siswa dan guru yang sedang berkumpul untuk kegiatan literasi.
Saat mendengar kabar kecelakaan tersebut, Pramono bergegas menuju RS Koja untuk menjenguk korban. Dalam kunjungannya, dia turut turut mendoakan dan memberi semangat kepada korban peristiwa itu.
Pramono juga memastikan Pemprov DKI menanggung penuh biaya perawatan dan kesehatan korban. "Tadi saya sudah menyampaikan kepada dua Direktur RSUD, termasuk kemudian juga kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, biaya sepenuhnya ditanggung Pemerintah DKI Jakarta," ungkap Pramono.
Ambil Keterangan
Sementara itu, Polda Metro Jaya melakukan pengambilan keterangan dari sopir dan kernet yang membawa minibus terkait insiden kecelakaan di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara.
"Baru dua orang, yakni sopir dan kernet yang diambil keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat dikonfirmasi, Kamis.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan mengambil keterangan dari guru dan saksi lainnya yang mengetahui peristiwa tersebut.
"Pasti, guru dan saksi lain pasti dimintai keterangan, tapi kita melihat situasinya saat ini, yang paling utama adalah bagaimana memulihkan para korban terlebih dahulu, baik secara medis maupun psikis," ujar Budi.
Dia menuturkan Polda Metro Jaya telah menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) atau analisis kecelakaan lalu lintas Ditlantas Polda Metro Jaya bersama dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah dilaksanakan olah TKP, semua sudah selesai, akan dibersihkan lokasi untuk kegiatan belajar mengajar kembali normal," tutur Budi.
Terkait hasil pemeriksaan urine sopir mobil tersebut, dia menyebutkan hal itu masih dilakukan pendalaman.
Sebelumnya, Kapolsek Cilincing, Jakarta Utara, AKP Bobi Subasri mengatakan, pengemudi minibus, yakni pria berinisial AI yang menabrak sejumlah siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Cilincing, merupakan sopir pengganti. Ia ditugaskan untuk mengantar makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah tersebut.
“Sopir pria berinisial AI ini ditemani kernet MRR saat aksi tabrakan itu terjadi,” kata Bobi di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan pria berinisial AI itu merupakan sopir pengganti karena sopir utama sedang sakit. “Pengemudi ini sudah dua kali membawa mobil untuk mengirimkan Makan Bergizi Gratis,” ujar Bobi.
Tinggalkan Komentar
Komentar