Di tengah implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), muncul gelombang kasus keracunan massal yang diduga berasal dari hidangan program tersebut. Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, laporan dari berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan adanya ratusan siswa yang menjadi korban. Berita ini dirangkum dari berbagai sumber, termasuk laporan media lokal dan situs resmi pemerintah daerah.

Ratusan Siswa Terdampak di Berbagai Wilayah

Beberapa daerah yang melaporkan kasus keracunan MBG ini, termasuk:

  • Gunungkidul: Pada Senin (15/9/2025), 19 siswa dari tiga sekolah berbeda di wilayah Semin, Gunungkidul, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG. Korban terdiri dari 15 siswa SD, 3 siswa SMP, dan 1 siswa SMA.
  • Baubau: Sebanyak 37 siswa dari SMA Negeri 7 Baubau dan SD Hidayatullah, Baubau, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit pada Selasa (16/9/2025). Mereka mengeluhkan pusing, mual, dan sakit perut setelah menyantap makanan dari program ini.
  • Garut: Kasus terparah terjadi pada Rabu (17/9/2025) malam. Sebanyak 194 siswa dari empat sekolah di Kecamatan Kadungora, Garut, dilaporkan keracunan. Makanan tersebut disalurkan oleh dapur Yayasan Al Bayyinah 2 Garut. Dari jumlah itu, 177 siswa mengalami gejala ringan, sementara 19 lainnya harus menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.
  • Lamongan: Di hari yang sama, Rabu (17/9/2025), 13 siswa SMA Negeri 2 Lamongan diduga keracunan massal setelah menyantap makanan dari program MBG dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
  • Banggai: Hingga Kamis (18/9/2025), jumlah siswa yang diduga keracunan di Banggai Kepulauan mencapai 251 orang. Berdasarkan situs resmi Pemda setempat, 173 siswa sudah diizinkan pulang, namun 78 lainnya masih dalam perawatan. Para korban berasal dari enam sekolah, termasuk SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, dan MTS Alkhairat Salakan.
  • Sumbawa: Pada Kamis (18/9/2025), 127 siswa di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, NTB, juga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. Korban tersebar di beberapa sekolah, termasuk MTSN 2 Sumbawa (94 orang), MIN 3 Sumbawa (20 orang), MAN 3 Sumbawa (11 orang), dan SMPN 3 Empang (2 orang).