Periskop.id - Presiden Republik Federasi Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva memuji kebijakan makan bergizi gratis yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers bersama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 23 Oktober 2025.

“Kita tahu bahwa tidak ada pembangunan berkelanjutan tanpa mengatasi kelaparan dan kemiskinan. Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan yang diluncurkan selama kepresidenan Brasil di G20 telah mendapatkan dukungan dari Indonesia sejak awal. Kebijakan makan sekolah dari pemerintahan Presiden Subianto yang layak mendapat pengakuan kami hari ini merupakan bagian dari program percepatan pelaksanaan aliansi tersebut,” ungkapnya.

Program makan bergizi gratis mulai dilaksanakan pada awal tahun 2025, telah mencakup lebih dari 50.000 sekolah dasar di seluruh Indonesia. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak, menurunkan angka stunting, serta mendukung konsentrasi belajar dan prestasi akademik siswa.

Program ini juga melibatkan petani lokal dan pelaku UMKM dalam penyediaan bahan pangan sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan ketahanan pangan nasional. Pemerintah menargetkan perluasan cakupan hingga seluruh wilayah Indonesia pada akhir 2026 dengan prioritas pada daerah tertinggal dan rawan pangan.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan global seperti kelaparan, kemiskinan, dan perubahan iklim.

Selain itu, kedatangan Presiden Brasil ke Indonesia juga bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya dalam bidang pangan, energi terbarukan, dan perdagangan berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama strategis di sektor pertanian, termasuk pengembangan teknologi pangan dan penguatan ketahanan pangan nasional.

Presiden Lula da Silva menekankan bahwa Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan sebagai dua negara tropis dengan sumber daya alam yang melimpah dan populasi besar. Ia berharap kerja sama kedua negara dapat menjadi contoh solidaritas Selatan-Selatan yang berfokus pada pembangunan berkeadilan.

Sementara itu, Presiden Prabowo menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan komitmen Indonesia untuk memperluas kemitraan di bidang energi hijau, industri pertanian, dan mitigasi perubahan iklim. 

“Brasil adalah mitra penting bagi Indonesia di Amerika Latin. Kita akan terus memperkuat kolaborasi dalam isu global, seperti ketahanan pangan dan energi bersih,” ujar Prabowo.

Kunjungan Presiden Lula ke Jakarta ini juga mencakup pembahasan peluang investasi baru, peningkatan perdagangan antarnegara berkembang (Global South Trade), dan kerja sama dalam forum multilateral seperti G20 dan BRICS+, yaitu ketika kedua negara berperan aktif dalam mendorong agenda pembangunan berkelanjutan.