periskop.id - Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan total perputaran judi online (judol) sampai Oktober 2025 mencapai Rp155 triliun. Transaksi ini sudah berhasil ditekan oleh PPATK dari tahun sebelumnya.

“Kalau dilihat tahun lalu (selama 12 bulan) Rp359 triliun, sekarang sampai tengah triwulan keempat, kita sudah berhasil menekan sampai Rp155 triliun (sampai hampir 12 bulan penuh). Jadi, perputaran sekarang itu di angka Rp155 triliun,” kata Ivan, di Gedung PPATK, Selasa (4/11).

Ia juga menyampaikan, pihaknya berhasil menekan deposit. Pada tahun lalu, deposit pemain judol sebesar Rp51 triliun. Namun, tahun ini, angka deposit menurun menjadi Rp24 triliun.

“Terus kita tekan. Jadi kolaborasi seperti yang Pak Menko Yusril sampaikan tadi kita lakukan dengan sangat kuat. Ini memang ada komitmen kita bersama untuk melaksanakan arahan Pak Presiden terkait dengan Asta Cita dan bagaimana kita menjaga dampak sosial judi online kepada publik kita,” ungkap Ivan.

Namun, Ivan enggan menyebutkan pemain judol terbanyak berasal dari daerah mana karena sedang disusun oleh timnya.

“Nanti-nanti, belum-belum karena lagi disusun,” ujar dia.

Meskipun tidak menyebut daerahnya, Ivan mengatakan pelaku judol kebanyakan berasal dari mereka yang penghasilannya kurang dari Rp5 juta per bulan.

“Tapi tetap, para pelakunya, para pemainnya itu tetap dari saudara-saudara kita yang berpenghasilan Rp5 juta ke bawah per bulan,” tutur Ivan.