periskop.id - Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 menjadi momentum refleksi nasional. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengajak seluruh masyarakat untuk melanjutkan semangat juang para pahlawan dengan membangun negeri melalui karya nyata.
“Selamat Hari Pahlawan 10 November 2025. Mari lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan terus berkarya membangun negeri,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (10/11).
Teddy menekankan bahwa perjuangan para pahlawan tidak berhenti pada masa kemerdekaan. Menurutnya, semangat pengorbanan dan keberanian mereka harus terus hidup dalam ingatan sebagai bentuk rasa syukur generasi penerus.
“Mereka terus hidup dalam ingatan dan mengiringi setiap langkah kita hari ini,” kata Teddy menegaskan.
Momentum Hari Pahlawan kali ini juga diwarnai dengan upacara ziarah nasional yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Taman Makam Pahlawan Utama Nasional Kalibata, Jakarta.
Upacara berlangsung pada Minggu malam, 9 November 2025, dengan penuh khidmat. Presiden bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meletakkan karangan bunga bertuliskan tema resmi tahun ini: “Pahlawanku, Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan.”
Upacara tersebut menjadi simbol penghormatan sekaligus pengingat bahwa perjuangan bangsa tidak boleh berhenti. Tradisi ziarah nasional di Hari Pahlawan telah dilakukan sejak era Presiden Soekarno, sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan.
Data dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 200 Taman Makam Pahlawan di seluruh provinsi. Tempat-tempat ini bukan hanya lokasi penghormatan, tetapi juga sarana edukasi sejarah bagi generasi muda. Penelitian LIPI (2023) menyebutkan bahwa kunjungan ke makam pahlawan dapat meningkatkan kesadaran sejarah hingga 40% pada pelajar.
Selain itu, Hari Pahlawan juga mengingatkan pada peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945, yang menjadi tonggak perlawanan rakyat terhadap kolonialisme. Catatan sejarah menunjukkan bahwa ribuan pejuang gugur dalam pertempuran tersebut, menjadikannya salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah Indonesia.
Teddy berharap semangat juang tersebut diterjemahkan ke dalam pembangunan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga teknologi.
“Melalui pembangunan, kita melanjutkan perjuangan mereka agar Indonesia semakin maju,” ucapnya.
Pesan ini menekankan bahwa kepahlawanan kini diwujudkan dalam kerja nyata, bukan sekadar perlawanan fisik.
Tinggalkan Komentar
Komentar