periskop.id - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan memutuskan memperpanjang masa operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Banjarnegara, selama tiga hari ke depan. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh mengingat masih banyaknya korban yang belum ditemukan.

“Hari ketujuh ini merupakan hari evaluasi SAR. Evaluasi memutuskan untuk menambah waktu tiga hari lagi untuk upaya evakuasi korban,” kata Kepala Kantor SAR Semarang Budiono usai rapat di Pendopo Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (22/11), seperti dilansir Antara.

Budiono menilai perpanjangan waktu ini didukung kondisi cuaca yang mulai bersahabat berkat teknologi modifikasi cuaca.

Hal tersebut memungkinkan tim gabungan bekerja lebih optimal dalam menyisir area terdampak.

Memasuki hari kedelapan, Minggu (23/11), operasi tetap difokuskan pada sektor A, B, dan C.

Penentuan titik penggalian mengandalkan petunjuk anjing pelacak K-9, informasi keluarga korban, serta analisis lapangan tim SAR.

“Besok (23/11) pencarian akan fokus pada sektor A dan C yang merupakan lokasi ditemukannya banyak korban. Sektor B juga akan ditangani secara intensif karena waktu penambahan hanya tiga hari,” jelasnya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Bencana Longsor Situkung memastikan optimalisasi pencarian dengan menambah armada alat berat.

Komandan Satgas, Letkol Czi Teguh Prasetyanto, menyebut ketebalan material longsor menjadi kendala utama yang membutuhkan alat berdaya garuk kuat.

“Operasi besok (23/11) akan kita optimalkan dengan penambahan tiga alat berat PC 200 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO),” ujar Dandim 0704/Banjarnegara tersebut.

Pada operasi hari ketujuh, tim gabungan berhasil mengevakuasi dua jenazah tambahan.

Hingga kini, total korban teridentifikasi mencapai 12 orang, ditambah temuan dua bagian tubuh.

Berdasarkan data posko, masih terdapat 16 warga yang belum ditemukan dari total 28 orang yang dilaporkan hilang.

Teguh menjamin seluruh unsur gabungan TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan Pemda akan memanfaatkan perpanjangan waktu ini semaksimal mungkin.

“Kami terus berupaya agar seluruh korban dapat ditemukan dan dievakuasi,” pungkas Teguh.