periskop.id - Kedigdayaan sepak bola Jepang di Asia ternyata tidak datang begitu saja. Federasi Sepakbola Jepang (Japan Football Association/JFA) telah memiliki panduan filosofi yang sangat detail dalam membentuk pemain, yang tertuang dalam dokumen Japan’s Way - Our National Football Philosophy. Dokumen ini memaparkan kriteria ideal untuk setiap posisi, mulai dari taktik, teknis, mental, hingga fisik.

Berikut adalah kriteria pemain ideal yang harus dimiliki oleh setiap pemain di tiap posisi:

Penjaga Gawang (Goal Keeper)

JFA menuntut penjaga gawang memiliki taktik yang akurat dalam memantau permainan, mendeteksi bahaya, dan memulai serangan. Secara teknis, mereka harus mahir dalam umpan, menghentikan tembakan, dan bertahan dari umpan silang. Secara mental, kiper harus memberikan rasa aman, memiliki konsentrasi penuh, dan menjadi pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan seluruh tim. Sementara dari sisi fisik, mereka dituntut memiliki kecepatan, kekuatan, dan reaksi cepat.

Bek Sayap (Full-Back)

Seorang bek sayap dituntut memiliki peran ganda. Secara taktik, mereka harus tahu kapan waktu yang tepat untuk maju menyerang dan menjaga keseimbangan pertahanan. Keterampilan teknis yang wajib dimiliki adalah umpan akurat, umpan silang tajam, dan kemampuan merebut bola dalam situasi satu lawan satu. Secara mental, mereka harus berani terus berlari, baik saat menyerang maupun bertahan, serta berkomunikasi aktif. Fisik menjadi kunci, di mana mereka harus mampu berlari naik-turun lapangan sepanjang pertandingan.

Bek Tengah (Central Defender)

Bek tengah adalah jantung pertahanan. Dari segi taktik, mereka harus bisa mengendalikan ruang di belakang untuk mencegah serangan balik dan memutuskan kapan harus ikut membantu serangan. Keterampilan teknis yang esensial meliputi kemampuan duel satu lawan satu, menghalau tembakan dan umpan silang, serta membangun serangan dari lini belakang. Secara mental, mereka harus menjadi pemimpin, memiliki tekad kuat untuk tidak kebobolan, dan tetap tenang di bawah tekanan. Untuk fisik, mereka dituntut memiliki kekuatan, kecepatan, dan kemampuan melompat tinggi.

Gelandang Tengah (Central Midfielder)

Gelandang tengah dituntut menjadi penghubung di lapangan. Secara taktik, mereka harus mampu menciptakan ruang, mencegah serangan balik, dan menjaga keseimbangan permainan. Secara teknis, mereka harus bisa menerima dan mengoper bola dalam tekanan. Dari sisi mental, mereka harus mengabdi pada tim dengan terus berlari, memiliki komunikasi efektif, dan tetap tenang saat berada di bawah tekanan. Kriteria fisik utama adalah stamina untuk berlari naik-turun lapangan sepanjang pertandingan.

Gelandang Serang (Attacking Midfielder)

Sebagai gelandang serang, tujuan utamanya adalah mencetak gol. Taktik mereka meliputi penempatan posisi untuk mendapatkan ruang, menekan lawan dengan cepat, dan memprediksi pergerakan bola. Secara teknis, mereka harus mampu mencetak gol dalam ruang sempit, memberikan umpan kunci, dan menembus pertahanan lawan. Secara mental, mereka harus berani, haus gol, dan siap merebut bola kembali saat hilang. Fisik yang dibutuhkan adalah kecepatan, kelincahan, dan stamina untuk sprint berulang kali.

Pemain Sayap (Winger)

Pemain sayap berfungsi untuk membuka ruang. Taktik yang krusial adalah membuka lebar ruang untuk menciptakan peluang, serta mengejar dan menekan lawan saat bertahan. Secara teknis, mereka harus bisa mencetak gol, memberikan umpan silang akurat, dan melewati lawan dalam situasi satu lawan satu. Secara mental, mereka harus berani menantang lawan, haus gol, dan berdedikasi tinggi. Kondisi fisik yang prima sangat dibutuhkan, terutama kecepatan dan stamina untuk sprint berulang kali.

Penyerang (Striker)

Sebagai ujung tombak, striker memiliki satu tugas utama: mencetak gol. Secara taktik, mereka harus memiliki timing yang tepat untuk mencetak gol dan menekan pertahanan lawan. Teknis yang harus dikuasai adalah menembak ke gawang dengan sentuhan minimal, menguasai bola meski dijaga ketat, dan mencetak gol lewat sundulan. Secara mental, mereka harus memiliki tekad kuat, kemampuan untuk terus berusaha, dan keberanian di area penalti. Dari segi fisik, mereka dituntut memiliki kekuatan untuk menghadapi lawan dan kecepatan untuk menembus pertahanan.