Periskop.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV), seiring uji coba pembukaan Taman Margasatwa Ragunan pada malam hari. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebut, hal itu dilakukan guna meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya tindak asusila di destinasi wisata tersebut.

“Sekarang sebenarnya sudah dipersiapkan (penambahan CCTV). Dan kalau itu terjadi (asusila), maka kami tentunya akan mengambil langkah tegas,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (10/10). 

Ia berharap, Jakarta semakin banyak memiliki tempat yang bisa dinikmati oleh masyarakat, bukan hanya di pagi dan siang hari, tetapi juga malam hari.

Menurut dia, masyarakat pada umumnya bekerja pada pagi hingga sore hari, sehingga dirinya ingin menyediakan tempat rekreasi bagi masyarakat saat malam hari.

“Kita uji coba di Ragunan hari Sabtu saja, karena kami ingin melihat responnya. Kalau nanti berjalan dengan baik tentunya kami akan menertibkan itu dan mempersiapkan seluruh fasilitas, termasuk UMKM dan sebagainya,” kata Pramono.

Untuk diketahui, Taman Margasatwa Ragunan (TMR) bisa dikunjungi pada malam hari mulai Sabtu (11/10/2025) seiring dibukanya program “Night at the Ragunan Zoo”, dengan jam operasional pukul 18.00–22.00 WIB.

Pengunjung yang ingin berkeliling melihat satwa nokturnal (aktif di malam hari), bisa mengunjungi beberapa kandang satwa nokturnal yang telah ditentukan. Di antaranya kandang/area mamalia kecil, kandang/area harimau, kandang/area terarium, kandang/area kuda nil.

Tersedia juga layanan e-car yang disewakan seharga Rp250.000 per jam dengan kapasitas lima orang. Di lokasi tersebut, akan ada atraksi pemberian makan satwa dan edukasi oleh para zookeeper dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Lalu, untuk mendukung operasional malam, pengelola juga menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang, seperti penerangan jalan, pencahayaan di area satwa, serta area piknik malam hari. Sistem penerangan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu perilaku alami satwa.

Selain itu, petugas keamanan dan pemandu lapangan akan selalu berjaga dan memantau aktivitas pengunjung selama jam operasional berlangsung.

Simulasi Operasional

Sementara itu, Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (UP TMR) telah melakukan simulasi terkait operasional destinasi wisata itu pada malam hari, yang di mulai, Sabtu (11/10).

“Kami telah melaksanakan simulasi dan kajian menyeluruh terkait teknis pelaksanaan operasional malam di Kebun Binatang Ragunan,” kata Kepala UP Taman Margasatwa Ragunan, Endah Rumiyati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Endah menjelaskan, mulai Sabtu (11/10) Ragunan akan membuka program “Night at the Ragunan Zoo”, yang akan dilaksanakan setiap malam Minggu dengan jam operasional pukul 18.00–22.00 WIB.

"Bagi pengunjung yang ingin berkeliling melihat satwa nocturnal (aktif di malam hari) tersedia layanan e-car yang disewakan seharga Rp250.000 per jam dengan kapasitas lima orang," kata Endah.

Ia menambahkan, pengunjung akan diajak berkeliling ke beberapa kandang satwa nocturnal diantaranya, kandang/area mamalia kecil, kandang/area Harimau, kandang/area terarium, kandang/area kuda Nil.

"Di lokasi tersebut, akan ada atraksi pemberian makan satwa dan edukasi oleh para zookeeper dengan jadwal yang telah ditentukan," ucapnya. 

Pihaknya telah memilih jenis satwa yang aktif di malam hari agar kegiatan ini tidak mengganggu kesejahteraan hewan. “Kami memastikan satwa yang ditampilkan tetap merasa nyaman dan tidak terganggu oleh aktivitas pengunjung,” tuturnya.

Selanjutnya untuk mendukung operasional malam, pengelola juga menyiapkan berbagai infrastruktur penunjang, seperti penerangan jalan, pencahayaan di area satwa, serta area piknik malam hari. "Sistem penerangan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu perilaku alami satwa," lanjutnya. 

Selain itu, petugas keamanan dan pemandu lapangan akan selalu berjaga dan memantau aktivitas pengunjung selama jam operasional berlangsung.