periskop.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menambahkan mata pelajaran bahasa asing di seluruh SMK mulai 2026. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kesiapan siswa yang ingin bekerja di luar negeri, seiring tingginya permintaan tenaga kerja dari berbagai negara.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan bahwa langkah ini sudah diinstruksikan kepada Dinas Pendidikan DKI. Penambahan mata pelajaran bahasa di jenjang SMA dan SMK, khususnya di sekolah perawatan dan kesehatan, merupakan bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda menghadapi peluang kerja global.
“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pendidikan untuk menambahkan pelajaran bahasa di setiap SMK kita. Ini untuk mempersiapkan mereka menjadi pekerja di luar negeri,” ujar Rano dikutip dari Antara, Kamis (13/11).
Adapun menurut Disdik DKI, pelajaran bahasa asing akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah mulai tahun depan.
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan penempatan 500.000 pekerja migran Indonesia ke luar negeri pada 2026.
“Jadi salah satu program prioritas dengan Quick Win yang diarahkan oleh Bapak Presiden adalah penempatan 500.000 pekerja migran Indonesia ke luar negeri di tahun 2026,” ujar Christina usai rapat terbatas di Kantor PMK, Jakarta Pusat, Jumat (14/11).
Pemberangkatan tersebut nantinya akan dilakukan melalui program SMK Go Global yang berada di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Rano menekankan bahwa kemampuan berbahasa asing seperti Jepang, Mandarin, dan Inggris masih menjadi kendala utama bagi calon pekerja migran. Padahal, peluang kerja di luar negeri sangat terbuka dan beragam.
Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa siswa, tetapi juga menyiapkan mereka secara profesional dan kompetitif untuk bersaing di pasar tenaga kerja internasional.
Tinggalkan Komentar
Komentar