periskop.id - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menekankan bahwa perguruan tinggi memegang peran kunci dalam menentukan arah perekonomian Indonesia di masa mendatang. Ia menilai kampus merupakan pusat lahirnya riset, inovasi, dan talenta yang akan menggerakkan industrialisasi nasional.
Brian menuturkan bahwa negara tidak dapat bertumpu selamanya pada kekuatan sektor ekstraktif. Menurut dia, hanya industrialisasi yang berbasis pengetahuan dan penelitian yang mampu membawa Indonesia masuk kategori negara maju.
“Kemajuan riset dan inovasi biasanya berawal dari kampus,” ujar Brian dikutip dari Antara, Senin (24/11).
Brian kemudian menyinggung sejumlah negara yang mengalami percepatan ekonomi berkat dorongan kuat ekosistem pendidikan tinggi. Ia mencontohkan Tiongkok yang kini menembus PDB per kapita di atas US$12.000 dan memiliki deretan universitas yang menempati posisi 100 besar dunia. Malaysia, lanjutnya, juga berada di level lebih dari US$11.000 per kapita dengan beberapa perguruan tinggi yang bersaing di ranking 200–500 dunia.
Sementara itu, posisi Indonesia dinilai masih memerlukan akselerasi. Saat ini, baru satu universitas nasional yang masuk peringkat 101–200 versi QS, sementara beberapa lainnya berada di rentang 201–500.
Meski demikian, Brian menilai fondasi Indonesia sudah sangat kuat. Ia mencatat terdapat hampir 10 juta mahasiswa serta ratusan ribu dosen yang menjadi modal besar untuk membangun kapasitas riset. Tantangannya, kata dia, adalah menyatukan kekuatan tersebut agar menghasilkan daya saing yang terlihat nyata dalam pembangunan.
Ia menambahkan, ekosistem talenta yang memungkinkan mahasiswa dan dosen bermimpi besar, terlibat dalam riset kelas dunia, serta berinteraksi dengan teknologi frontier akan melahirkan sumber daya manusia unggul dari ruang-ruang kuliah.
Lebih jauh, Brian mendorong transformasi perguruan tinggi menuju konsep Universitas 4.0, yakni kampus yang relevan dengan kebutuhan zaman, menghasilkan dampak konkret, serta terhubung erat dengan dunia industri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Transformasi itu juga berkaitan dengan visi Diktisaintek Berdampak, yang menekankan peran kampus sebagai pusat kontribusi sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi wilayah sekitarnya. Ia menyebut perguruan tinggi sebagai cerminan kecil dari kemajuan bangsa.
“Rektor bukan hanya memimpin institusi pendidikan, tetapi juga menjadi penggerak utama produksi pengetahuan nasional dan arsitek ekosistem riset yang mampu melahirkan talenta strategis bagi industri,” ujar Brian.
Tinggalkan Komentar
Komentar