periskop.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan kinerja positif pada kuartal III 2025. Pada periode tersebut, BSI berhasil mengantongi laba Rp5,57 triliun, naik 9,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

Bersamaan dengan itu, aset perseroan pada kuartal III tercatat sebesar Rp417 triliun tumbuh 12,37%  secara year on year (YoY). Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI pada kuartal III 2025 tumbuh YoY  menjadi Rp348 triliun dengan Current Account Saving Account (CASA) sebesar Rp207 triliun.

 

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, secara intermediasi BSI berjalan optimal dengan total pembiayaan di September tembus menjadi Rp301 triliun atau tumbuh 12,65% YoY. 

Kualitas pembiayaan juga tetap terjaga dengan posisi non-performing financing (NPF) 1,86%, membaik 13 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

“Pertumbuhan ini tentu didukung oleh infrastruktur yang kami kembangkan seperti BYOND, superapp digital perbankan BSI dengan total pengguna 5,23 juta dengan pertumbuhan 164% secara tahunan,” ungkap Anggoro Eko Cahyo dalam konferensi pers secara daring, Rabu (29/10).

 

Saat ini, BSI telah mengoperasikan 5.859 ATM, 23 ribu mesin EDC serta 527 merchant QRIS. Total nasabah BSI mencapai 22,6 juta , tumbuh 7,67% dibanding tahun sebelumnya.

Jaringan layanan kantor cabang meluas dengan total 1.039 unit dan jumlah agen tumbuh 16,49% menjadi 126 ribu agen. BSI meyakini dorongan ekonomi menjadikan bisnis emas sebagai promotor utama pertumbuhan apalagi sejak mendirikan Bank emas pada 26 Februari 2025 lalu.