periskop.id - Bank-bank pelat merah telah mengumumkan kinerja hingga September 2025. Bank-bank tersebut antara lain, Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Dari sisi laba, hanya BTN yang berhasil membukukan pertumbuhan laba, sementara lainnya mengalami penurunan. Pada kuartal III-2025, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun, bertumbuh double-digit sebesar 10,6% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,08 triliun.
Kemudian bank dengan penurunan paling rendah yakni BNI dengan raihan laba bersih konsolidasi Rp15,12 triliun hingga akhir September 2025. Laba itu turun 7,2% yoy dari Rp16,3 triliun yang dicatatkan pada September 2024.
Hingga September 2025, BRI membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp41,23 triliun pada kuartal III 2025. Angka tersebut turun 9,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp45,36 triliun yang dicatatkan pada kuartal III 2024.
Sementara penurunan terdalam dicatatkan oleh Bank Mandiri dengan raihan laba bersih Rp37,3 triliun. Laba itu turun 11,2% yoy dibandingkan capaian pada September tahun lalu yang mencapai Rp 42 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mempimpin dengan pertumbuhan 11% yoy, mencapai Rp1.764,32 triliun per September 2025. Disusul BNI dengan pertumbuhan 10,5% yoy menjadi Rp812,2 triliun per September 2025.
Penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tetap tumbuh positif sebesar 7,0% yoy menjadi Rp381,03 triliun hingga kuartal III 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp356,06 triliun. Sementara penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3% yoy menjadi Rp1.438,1 triliun pada September 2025.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BNI memimpin dengan pertumbuhan 21,4% yoy menjadi Rp934,3 triliun. Selanjutnya DPK BTN berhasil tumbuh 16,0% yoy hingga kuartal III 2025, menjadi Rp429,92 triliun, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp370,75 triliun.
DPK Bank Mandiri tumbuh 13% yoy menjadi Rp1.884 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Terakhir, DPK BRI tercatat tumbuh 8,2% year on year menjadi sekitar Rp1.474,8 triliun.