periskop.id - Namun, apakah memang aman? Ternyata enggak sesimpel itu. Enggak semua jenis masker cocok dipakai setiap hari dan enggak semua kulit bisa menerima perawatan yang intens.
Makanya, sebelum kamu rajin maskeran tiap malam, ada baiknya kamu memahami beberapa hal penting tentang pemakaian masker wajah mulai dari jenis kulit, kandungan produk, sampai frekuensi yang paling aman supaya rutinitas skincare-mu benar-benar memberi hasil maksimal, bukan malah bikin kulit iritasi.
Boleh Enggak Maskeran Tiap Hari?
Banyak yang bertanya tanya, apakah masker wajah aman digunakan setiap hari? Jawabannya boleh, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kulit tetap aman dan tidak iritasi. Pemakaian masker harian tidak bisa disamaratakan untuk semua orang karena setiap jenis kulit punya kebutuhan berbeda.
Pertama, kenali dulu jenis kulitmu. Kalau kulitmu normal, pakai masker setiap hari umumnya aman. Buat kamu yang punya kulit sensitif, justru harus lebih hati-hati karena kulit sensitif gampang iritasi.
Hal kedua yang wajib dicek adalah kandungan maskernya. Sheet mask sebenarnya aman dipakai setiap hari, asalkan tidak mengandung asam glikolat (glycolic acid). Bahan ini sering ada di produk “anti-aging” dan cukup kuat jika dipakai setiap hari kulit bisa iritasi atau memerah.
Kalau kulitmu mudah berjerawat, pemakaian masker tiap hari justru bisa jadi bumerang. Beberapa jenis masker bisa membuat pori tersumbat dan meningkatkan pertumbuhan bakteri sehingga jerawat makin meradang. Untuk kulit berjerawat, cukup pakai masker sekali seminggu saja.
Untuk kulit normal, maskeran harian bisa membantu menjaga hidrasi sekaligus memaksimalkan penyerapan bahan aktif dalam masker. Meski begitu, tetap pilih masker yang lembut dan aman untuk penggunaan rutin.
Terlalu sering maskeran bisa mengganggu pH kulit dan menurunkan produksi minyak alami.
Frekuensi pemakaian juga tergantung jenis maskernya:
- Masker alami (kunyit, yogurt, aloe vera, kopi): Boleh tiga kali seminggu karena sifatnya lembut.
- Peel-off mask: cukup tiap dua minggu karena fungsinya untuk eksfoliasi dan bisa bikin kulit iritasi kalau terlalu sering.
- Masker lumpur, tanah liat, atau charcoal: Idealnya seminggu sekali. Bahkan masker charcoal ada yang direkomendasikan hanya sebulan sekali karena terlalu kuat jika dipakai sering-sering.
Sesuaikan juga dengan tipe kulitmu:
- Kulit kering: Butuh hidrasi ekstra, jadi masker hidrasi aman dipakai 3–4 kali seminggu.
- Kulit berminyak: cukup 1–2 kali seminggu agar tidak membuat kulit makin berminyak atau pori-pori tersumbat.
Kenali Dulu Jenis-Jenis Masker
Sheet Mask
Sheet mask adalah masker berbentuk lembaran tipis berisi serum yang kaya nutrisi. Masker ini sangat cocok untuk kulit kering, tetapi semua jenis kulit tetap bisa mendapatkan manfaatnya.
Cara pakainya cukup tempelkan di wajah selama 15–20 menit, lalu tepuk-tepuk sisa cairannya tanpa perlu dibilas. Hasilnya, kulit terasa lebih lembap dan segar.
Clay Mask
Clay mask terbuat dari tanah liat seperti kaolin atau bentonite. Masker ini bermanfaat menyerap minyak berlebih, membersihkan pori, dan membantu mengurangi jerawat serta komedo.
Cocok untuk kulit berminyak, gunakan 1–2 kali seminggu. Untuk kulit kering, cukup satu kali seminggu agar tidak membuat kulit makin kering.
Mud Mask
Mud mask atau masker lumpur memiliki kandungan air yang lebih tinggi dibanding clay mask sehingga lebih melembapkan. Masker ini cocok untuk semua jenis kulit, terutama jika kamu ingin kulit lebih kenyal dan terhidrasi. Cara pakainya sama seperti clay mask, tetapi fungsinya lebih fokus pada hidrasi kulit.
Peel Off Mask
Peel off mask berbentuk gel atau krim yang akan mengering dan bisa dikelupas. Masker ini berguna untuk mengangkat komedo, minyak, dan sel kulit mati.
Namun, tidak disarankan untuk kulit sensitif karena proses pengelupasannya bisa menimbulkan rasa perih atau iritasi.
Wash Off Mask
Wash off mask adalah masker yang harus dibilas setelah digunakan. Untuk kulit berminyak: pilih yang mengandung salicylic acid, glycolic acid, sulfur, atau charcoal.
Untuk kulit kering: pilih hyaluronic acid, aloe vera, shea butter, atau mentimun. Jenis masker ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulit kamu.
Exfoliating Mask
Exfoliating mask berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati. Ada dua jenis: Eksfoliasi kimia: AHA, BHA, retinol, asam laktat.
Eksfoliasi fisik: scrub dari kopi, gula, atau oat.
Gunakan secukupnya agar tidak menyebabkan iritasi, terutama pada kulit sensitif.
Sleeping Mask
Sleeping mask digunakan sebelum tidur dan dibilas keesokan paginya. Masker ini memberikan hidrasi ekstra dan meresap lebih baik daripada krim malam biasa.
Efektif untuk membuat kulit lebih lembut, elastis, dan glowing saat bangun tidur.
Risiko Kalau Maskeran Terlalu Sering
Kalau kamu terlalu sering maskeran, kulit justru bisa kena beberapa masalah:
Skin barrier jadi rusak
Skin barrier adalah lapisan pelindung paling luar di kulit kamu. Tugasnya penting banget: menjaga kulit tetap aman dari iritasi dan bakteri. Kalau kamu kebanyakan pakai masker, lapisan ini bisa melemah.
Akibatnya, kulit jadi gampang merah, perih, atau meradang. Makanya, penting banget tahu tanda-tanda skin barrier yang mulai rusak sebelum makin parah.
Muncul dermatitis kontak iritan
Ini salah satu masalah kulit yang sering terjadi kalau pelindung kulit sudah rusak. Tandanya biasanya ada ruam merah, gatal, bahkan perih.
Sayangnya, kondisi ini nggak bisa sembuh total, tapi gejalanya bisa dikontrol kalau kamu lebih hati-hati pakai skincare.
Jerawat makin sering muncul
Ironisnya, masker yang harusnya bikin kulit bersih malah bisa memicu jerawat kalau dipakai berlebihan. Saat skin barrier melemah, bakteri lebih mudah masuk dan akhirnya bikin jerawat muncul lebih banyak dari biasanya.
Tinggalkan Komentar
Komentar