Periskop.id - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sedang menggarap sebuah proyek monumental yang digadang-gadang akan menjadi sejarah baru dalam pelayanan ibadah haji dan umrah. Gagasan tersebut adalah pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi. Bukan sekadar kompleks penginapan, Kampung Haji Indonesia ini akan menjadi sebuah kawasan terpadu yang menyediakan akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga fasilitas kesehatan bagi jemaah.

Gagasan ini muncul dari keprihatinan Presiden Prabowo atas tingginya angka jemaah haji yang meninggal dunia, terutama pada musim haji 2025 yang mencatat 447 jemaah Indonesia wafat. Menurut laporan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), sebagian besar korban meninggal karena faktor kesehatan. Dengan memiliki fasilitas terpadu, pelayanan kesehatan akan lebih mudah diakses dan terkontrol.

Indonesia: Pengirim Jemaah Terbanyak dengan Tantangan Terbesar

Seperti dilansir dari Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia dan konsisten mengirimkan jemaah haji terbanyak setiap tahunnya—mencapai 220.000 jemaah haji dan 1,5 juta jemaah umrah. Namun, semua fasilitas yang digunakan masih sewa kepada penyedia lokal. Hal ini menciptakan ketergantungan serius dan biaya yang tidak stabil.

Apa Itu Kampung Haji Indonesia?

Kampung haji adalah jawaban atas tantangan ini. Kehadirannya dirancang sebagai solusi permanen untuk masalah biaya dan ketergantungan. Berikut beberapa tujuan Kampung Haji Indonesia dan manfaatnya:

  • Solusi Biaya dan Ketergantungan: Selama ini, biaya haji sangat fluktuatif karena terbebani oleh sewa penginapan. Memiliki properti sendiri akan menekan pengeluaran jangka panjang dan tidak lagi tergantung pada kontrak tahunan yang tidak stabil.
  • Pusat Layanan Terpadu: Kawasan ini akan berfungsi sebagai pusat layanan terpadu yang mencakup penginapan, fasilitas kesehatan 24 jam, dapur umum, ruang pembinaan, dan kantor penghubung. Jemaah tidak perlu berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan layanan berbeda, karena semuanya tersedia di satu lokasi.
  • Diplomasi Layanan: Pembangunan Kampung Haji Indonesia akan menampilkan wajah diplomasi umat Muslim Indonesia. Kawasan ini akan memamerkan budaya, kerapihan, dan keramahan khas Indonesia kepada dunia, menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pengirim jemaah tetapi juga pemimpin dalam inovasi pelayanan ibadah.
  • Aset Multiguna: Di luar musim haji, fasilitas ini akan dimanfaatkan sepanjang tahun untuk jemaah umrah, kegiatan keagamaan, dan pusat logistik. Kepemilikan aset tetap ini adalah langkah strategis yang jarang dimiliki negara lain.

Perkembangan Terbaru Proyek Kampung Haji

Proyek ini telah mendapat lampu hijau dari pemerintah Arab Saudi. Menurut informasi dari Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden Prabowo mengajukan gagasan ini dalam kunjungan kenegaraan pada awal Juli 2025. Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) menyambut baik ide ini dan dikabarkan telah memberikan konsesi lahan seluas 50 hektare di kawasan strategis Jabal Umar selama 100 tahun.

Meskipun demikian, realisasinya masih dalam tahap kajian teknis dan regulasi. Pada awal Agustus 2025, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bersama Kepala BP Haji Irfan Yusuf telah melakukan survei ke delapan plot tanah yang direkomendasikan. Indonesia juga sedang berupaya memperoleh status freehold atau hak milik penuh atas lahan tersebut.

Pemerintah menargetkan desain rancang bangun Kampung Haji Indonesia dapat diserahkan ke otoritas Saudi pada Oktober 2025. Proyek ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo yang memprioritaskan pelayanan ibadah haji dan umrah, sekaligus menjadi bagian dari reformasi total layanan haji Indonesia yang lebih profesional dan terintegrasi.