periskop.id - Banyak yang mengira sifat narsistik hanyalah karakter bawaan, padahal NPD merupakan masalah kesehatan mental yang dapat memengaruhi hubungan, pekerjaan, hingga kualitas hidup seseorang.
Untuk itu, penting untuk memahami apa itu NPD, ciri-ciri gejalanya, dampak yang ditimbulkan, dan faktor penyebabnya agar lebih objektif serta membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dalam berinteraksi.
Apa Itu NPD?
Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah kondisi psikologis ketika seseorang memiliki kebutuhan besar untuk dikagumi, menilai dirinya sangat istimewa, dan sering mengabaikan perasaan orang lain. Sikap ini dapat membuat hubungan sosial menjadi tidak seimbang dan sulit dipertahankan.
NPD umumnya mulai muncul pada masa remaja atau awal dewasa. Penyebabnya dapat bervariasi, tetapi faktor genetik dan pengalaman pengasuhan di masa kecil menjadi dua aspek yang paling sering berperan dalam perkembangan gangguan ini.
Ciri-Ciri Gejala NPD
Penderita narcissistic personality disorder (NPD) umumnya terlihat menarik, percaya diri, dan karismatik. Di awal perkenalan, terutama dalam hubungan asmara, mereka jarang menunjukkan sifat asli. Mereka juga biasanya lebih nyaman berada di lingkungan yang selalu bisa memberikan pujian atau validasi.
Perlu diingat bahwa diagnosis NPD hanya bisa ditegakkan oleh profesional kesehatan mental. Secara umum, berikut beberapa tanda yang sering muncul:
Merasa Selalu Pantas Diperlakukan Istimewa
Orang dengan NPD cenderung mudah kecewa atau sedih ketika tidak mendapat perlakuan khusus. Mereka menganggap diri sendiri penting dan layak diberi perhatian ekstra.
Contohnya, wajar jika Anda mengharapkan pelayanan sopan dari barista. Namun, penderita NPD bisa berharap barista selalu ingat pesanan favoritnya atau bahkan mendahulukan pesanannya meski antrean sedang panjang. Jika tidak, mereka bisa marah atau tersinggung berlebihan.
Sangat Butuh Pujian
Salah satu ciri paling umum adalah kebutuhan terus-menerus akan pujian. Mereka suka menunjukkan pencapaian, kadang dilebih-lebihkan, demi mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Sulit Menerima Kritik, Selalu Merasa Benar, dan Suka Cari Perhatian
Walaupun tampak percaya diri, sebenarnya mereka sering merasa tidak aman, penuh keraguan, atau hampa. Untuk menutupi itu, mereka mencari validasi, menolak kritik sekecil apa pun, tidak mau mengakui kesalahan, dan kerap bertingkah berlebihan untuk menarik perhatian.
Bersikap Manipulatif
Awalnya mereka bisa tampil sangat menyenangkan. Namun lama-lama, kebutuhan dan kepentingan diri sendirilah yang menjadi prioritas. Mereka bisa menjatuhkan orang lain demi mendapatkan posisi dominan dalam hubungan. Pola “tarik-ulur” sering digunakan untuk mengendalikan situasi.
Memanfaatkan Orang Lain
Penderita NPD kerap membangun hubungan berdasarkan manfaat yang bisa didapatkan baik berupa status sosial, harta, atau kemampuan seseorang. Tidak jarang mereka mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi.
Hubungan Pertemanan Tidak Bertahan Lama
Konflik dengan orang lain sering terjadi. Mereka biasanya hanya punya sedikit teman dekat, atau bahkan tidak sama sekali. Bila punya teman akrab, mereka bisa sangat posesif dan mudah cemburu ketika temannya bergaul dengan orang lain, lalu membuat orang tersebut merasa bersalah.
Terlihat Dominan dan Percaya Diri, tetapi Hanya 'Topeng'
Mereka sering tampak tegas, kuat, dan ingin mengendalikan banyak hal. Namun di balik itu, ada rasa minder dan harga diri yang rapuh. Kepercayaan diri yang berlebihan biasanya hanya upaya menutupi kerentanan internal, bahkan sampai larut dalam fantasi tentang kesuksesan atau kehebatan dirinya.
Kurang Empati
Penderita NPD sulit memahami perasaan orang lain. Akibatnya, mereka bisa mengucapkan atau melakukan hal-hal yang menyakitkan tanpa mempertimbangkan dampaknya.
Merasa Superior
Mereka cenderung merasa lebih baik dari orang lain. Sikap arogan dan meremehkan orang dengan status sosial lebih rendah sering muncul sebagai bentuk rasa superior tersebut.
Iri pada Orang Lain atau Yakin Orang Lain Iri pada Dirinya
Mereka bisa sangat iri pada pencapaian orang lain dan menghabiskan waktu untuk mengejar apa yang dimiliki orang tersebut. Sebaliknya, ada juga yang percaya bahwa banyak orang iri pada dirinya. Mereka juga bisa meremehkan keberhasilan orang lain untuk membuat dirinya merasa lebih unggul.
Dampak NPD dalam Kehidupan Sehari-hari
NPD atau gangguan kepribadian narsistik bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan, baik bagi penderitanya maupun orang di sekitarnya. Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan:
- Kesulitan menjalin dan mempertahankan hubungan sosial.
- Konflik berulang di lingkungan kerja maupun keluarga.
- Menjauh dari lingkungan sosial karena perilaku yang sulit diterima atau dipahami orang lain.
- Munculnya masalah psikologis lain, seperti kecemasan atau depresi.
Dampak-dampak tersebut dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena itu, pemeriksaan dan pendampingan oleh tenaga profesional kesehatan mental sangat diperlukan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penyebab Terjadinya NPD
Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab utama gangguan kepribadian narsistik (NPD). Namun, kondisi ini diduga muncul akibat gabungan beberapa faktor, seperti:
- Faktor lingkungan: Pola asuh yang terlalu memanjakan, terlalu menuntut, atau kurang memberi perhatian emosional bisa memengaruhi perkembangan kepribadian anak. Pujian atau kritik yang berlebihan juga dapat membentuk cara seseorang melihat dirinya sendiri.
- Riwayat keluarga: Risiko NPD lebih tinggi jika ada anggota keluarga yang memiliki sifat serupa atau pernah mengalami gangguan kepribadian.
- Faktor neurobiologis: Perbedaan pada struktur atau fungsi otak juga dapat berperan dalam terbentuknya gangguan ini.
Tinggalkan Komentar
Komentar