periskop.id - Dalam dunia investasi, saham blue chip menjadi instrumen saham yang banyak diminati oleh investor karena memiliki tingkat kestabilan yang baik, aman, tepercaya, dan bisa memberikan pertumbuhan jangka panjang. Saham blue chip biasanya dimiliki oleh perusahaan besar yang memiliki reputasi kuat, kondisi keuangan yang sehat, dan pertumbuhan konsisten.
Blue chip sebenarnya bukanlah istilah resmi yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), melainkan istilah yang lebih dikenal di kalangan investor. Awalnya, istilah ini terinspirasi dari permainan poker. Di dalam permainan poker, koin yang berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan koin warna merah dan putih.
Di Indonesia, terdapat beberapa contoh perusahaan yang berlabel saham blue chip, seperti Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), Astra International Tbk. (ASII), Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI), dan lain sebagainya.
Namun, sebelum itu kamu harus mengetahui terlebih dahulu apa itu saham blue chip.
Definisi Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham yang dimiliki oleh perusahaan bereputasi baik, setidaknya dalam skala nasional yang sudah terbukti memiliki kondisi finansial yang sehat dan stabil dalam jangka waktu yang lama, sekali pun kondisi perekonomian global sedang dalam kondisi yang bergejolak.
Saham ini pertama kali dikenalkan oleh Oliver Gingold pada tahun 1920-an di Amerika Serikat. Ia adalah seorang analis pasar. Saat itu, ia mengamati bahwa saham yang memiliki harga US$200-250 mendapatkan minat yang tinggi dari investor. Ia melihat perusahaan yang sudah berskala besar, seperti perusahaan kereta api, listrik, dan utilitas memiliki tingkat kestabilan yang lebih dan kinerja yang baik.
Ia pun menyebutnya sebagai “blue chip stock” yang memiliki nilai tinggi layaknya koin biru di dalam permainan poker.
Lambat laun, istilah ini pun berkembang dan ditujukan pada saham dari perusahaan besar dan kuat. Perusahaan yang sudah memiliki kapitalisasi pasar besar, fundamental yang kokoh, dan mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Saham ini dinilai memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dan memperoleh keuntungan yang lebih stabil dalam jangka waktu panjang. Namun, saham ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih terbatas daripada saham dari perusahaan kecil.
Contoh Saham Blue Chip di Indonesia
Berikut ini beberapa perusahaan yang termasuk ke dalam saham blue chip di Indonesia.
| No. | Perusahaan | Kode |
| 1. | Adaro Energy Indonesia Tbk | ADRO |
| 2. | Sumber Alfaria Trijaya Tbk | AMRT |
| 3. | Aneka Tambang Tbk | ANTM |
| 4. | Bank Jago Tbk | ARTO |
| 5. | Astra International Tbk | ASII |
| 6. | Bank Central Asia Tbk | BBCA |
| 7. | Bank Negara Indonesia Tbk | BBNI |
| 8. | Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. | BBRI |
| 9. | Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. | BBTN |
| 10. | Bank Mandiri (Persero) Tbk. | BMRI |
| 11. | Barito Pacific Tbk. | BRPT |
| 12. | Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. | ICBP |
| 13. | Vale Indonesia Tbk. | INCO |
| 14. | Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. | INTP |
| 15. | Indosat Tbk. | ISAT |
| 16. | Jasa Marga (Persero) Tbk. | JSMR |
| 17. | Kalbe Farma Tbk. | KLBF |
| 18. | Summarecon Agung Tbk. | SMRA |
| 19. | Telkom Indonesia (Persero) Tbk. | TLKM |
| 20. | United Tractors Tbk. | UNTR |
Itu dia pengertian dan beberapa contoh perusahaan yang termasuk ke dalam saham blue chip di Indonesia.
Tinggalkan Komentar
Komentar