periskop.id - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu, menegaskan bahwa program hilirisasi yang sedang dijalankan pemerintah berpotensi besar mendatangkan arus modal. Ia memperkirakan nilai investasi yang bisa direalisasikan mencapai US$618 miliar, sebuah angka yang disebutnya sudah dihitung secara matang.

Menurut Todotua, pemerintah telah menyiapkan peta jalan hilirisasi yang mencakup 28 komoditas strategis, mulai dari mineral, gas bumi, sektor kelautan, hingga kehutanan. 

“Apabila konsep downstream-nya bisa terlaksana, itu ada angka sekitar US$618 miliar, yang bisa kita wujudkan dalam realisasi investasi. Karena ini memang sudah kita hitung, dan kita membuat roadmap,” ujarnya di Jakarta.

Ia menekankan bahwa ada sejumlah komoditas yang menjadi prioritas dalam hilirisasi, yakni nikel, bauksit, tembaga, dan emas. Keempatnya dinilai memiliki cadangan melimpah di tanah air sekaligus nilai strategis yang tinggi dalam rantai pasok global.

Kebijakan hilirisasi, jelasnya, akan diterapkan secara bertahap. Salah satu langkah penting adalah penghentian ekspor bahan mentah. Dengan begitu, sumber daya alam tidak lagi dijual dalam bentuk mentah, melainkan diolah di dalam negeri hingga menjadi produk akhir yang bernilai tambah.

“Komoditas yang memiliki jumlah source yang besar nikel, bauksit, kemudian timah, cooper, kemudian gold. Ini kita tahu bahwa komoditas-komoditas yang cukup strategis dan memang ini kita dorong nikel punya success story yang cukup baik. Kita dorong terus ekosistemnya,” kata Todotua.

Ia menambahkan, keberhasilan hilirisasi nikel menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan ini mampu menciptakan ekosistem industri baru. Pemerintah berharap pola serupa dapat diterapkan pada komoditas lain sehingga nilai tambah ekonomi semakin besar dan berkelanjutan.

Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan realisasi investasi nasional tahun ini sebesar Rp1.900 triliun. Hingga semester pertama 2025, capaian investasi sudah menembus Rp1.000 triliun, menyisakan target Rp900 triliun untuk semester kedua.

“Masuk ke semester II ini lagi kita monitor terus dan yang lagi kita minta dan sekaligus mengimbau kepada para pelaku usaha untuk memberikan laporan realisasi investasi yang ada,” imbuh Todotua. 

Pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai dengan dukungan sektor hilirisasi yang terus berkembang.