periskop.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya lonjakan harga pada kelompok pakaian dan alas kaki sepanjang September 2025. Berdasarkan laporan Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK), sub kelompok alas kaki mengalami inflasi sebesar 0,62% secara bulanan (month to month).
Secara tahunan (year on year), kelompok pakaian dan alas kaki mencatat inflasi sebesar 0,79%, meningkat dari indeks 103,21 pada September 2024 menjadi 104,03 pada September 2025. Rinciannya, sub kelompok pakaian naik 0,84%, sedangkan alas kaki meningkat 0,62%.
Meski kontribusinya terhadap inflasi nasional secara bulanan tergolong kecil, kelompok ini menyumbang inflasi tahunan sebesar 0,04%. Adapun pada September 2025, kelompok pakaian dan alas kaki tidak memberikan andil signifikan terhadap inflasi bulanan nasional.
Kenaikan harga alas kaki tersebut diduga dipengaruhi oleh faktor pasokan dan distribusi, termasuk kemungkinan dampak dari relokasi sejumlah industri sepatu besar dari kawasan tertentu.
Peningkatan harga ini juga dikaitkan dengan kabar penutupan beberapa pabrik sepatu berskala besar di Tangerang, yang memindahkan kegiatan produksinya ke wilayah lain. Relokasi dilakukan oleh sejumlah merek global ternama seperti Nike dan Adidas.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Rizky Aditya Wijaya menjelaskan, relokasi tersebut bukan disebabkan oleh penurunan permintaan atau penutupan bisnis, melainkan karena biaya tenaga kerja yang lebih rendah di wilayah tengah Pulau Jawa.
Rizky menambahkan, secara keseluruhan kinerja industri alas kaki nasional masih menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan mencapai 8%, menandakan daya saing industri alas kaki Indonesia tetap terjaga.
Selain itu, Kabupaten Badung juga mencatat inflasi year on year sebesar 1,32% pada September 2025 dengan IHK sebesar 106,32. Untuk kelompok pakaian dan alas kaki, inflasinya tercatat 0,49%. Indeks kelompok ini meningkat dari 107,08 pada September 2024 menjadi 107,61 pada September 2025, dengan seluruh sub kelompok mengalami inflasi tahunan, lalu pakaian naik 0,43% dan alas kaki 0,68%.
Pada periode yang sama, kelompok pakaian dan alas kaki di Badung menyumbang inflasi tahunan sebesar 0,02%, didominasi oleh sepatu anak (0,01%). Secara bulanan, kelompok pakaian mencatat inflasi 0,20%, dengan kontribusi tahunan terbesar berasal dari komoditas baju kebaya (0,01%).
Tinggalkan Komentar
Komentar