periskop.id - Pemerintah masih menyusun formula Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026 di tengah tuntutan peningkatan daya saing nasional. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menekankan pentingnya rumusan upah yang dapat meningkatkan produktivitas dan memperkuat iklim investasi.

Menurut Anindya, tujuan akhir dari pengaturan upah adalah menciptakan daya saing usaha di tengah persaingan ekonomi global yang semakin ketat.

"Kenapa? Karena dunia sudah global, semakin global dengan teknologi. Kita bersaing sudah pasti mulai dengan ASEAN. Sekarang sudah 11 negara, bahkan negara G20," kata Anindya dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (25/11).

Ia menjelaskan, untuk menarik foreign direct investment (FDI) yang bersifat jangka panjang seperti pembangunan pabrik dan fasilitas produksi, Indonesia membutuhkan dua fondasi utama, yaitu kepastian hukum dan efisiensi biaya usaha (cost of doing business). Sehingga upaya pemerintah untuk terus melakukan investasi itu menjadi kuncinya.

Selain itu, Anindya menekankan perlunya menjaga struktur biaya usaha agar tetap kompetitif, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung meliputi logistik, energi, dan upah, sedangkan biaya tidak langsung mencakup keamanan, kualitas SDM, dan efisiensi birokrasi.

"Jadi kalau biayanya bisa kompetitif, pasti keuntungannya lebih besar," imbuhnya.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja dalam perumusan kebijakan pengupahan. Menurutnya, dialog tripartit harus diperkuat agar semua pihak memahami tujuan bersama.

"Pengusaha harus terlibat dalam diskusi. Kalau kebutuhannya tidak didengar, semuanya akan sulit berjalan. Kita semua berada di kapal yang sama dan harus bergerak searah. Kuncinya adalah competitiveness, cost structure yang efisien, dan kepastian hukum," jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap formulasi upah ke depan dapat menjadi instrumen peningkatan produktivitas dan daya saing nasional, yang pada akhirnya memperluas lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.