Periskop.id - Isu harga bahan bakar minyak (BBM) di setiap negara selalu menjadi topik menarik untuk diperbincangkan, mengingat perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian. Menurut data terbaru dari Global Petrol Prices per 22 September 2025, rata-rata global harga BBM adalah US$1,30 per liter (sekitar Rp21.551 per liter, dengan asumsi US$1 = Rp16.578). Namun, angka rata-rata ini jauh dari gambaran nyata di lapangan.
Secara umum, negara yang lebih makmur cenderung menetapkan harga BBM yang lebih tinggi, sementara negara penghasil minyak mentah dan negara yang lebih miskin justru memiliki harga yang jauh lebih rendah. Pengecualian menarik terjadi pada Amerika Serikat, yang meskipun merupakan negara maju, tetap menawarkan harga BBM yang relatif rendah.
Negara dengan Harga BBM Termurah di Dunia
Negara apa yang memiliki harga BBM termurah? Jawabannya adalah Libya.
Menurut data, tiga negara di dunia menawarkan harga BBM termurah di dunia dengan selisih yang sangat tipis, di bawah $0,05 per liter:
Negara | Harga (US$/liter) | Harga (Rp/liter) |
---|---|---|
Libya | $0,028 | Rp464,18 |
Iran | $0,029 | Rp480,76 |
Venezuela | $0,035 | Rp580,23 |
Harga BBM di Indonesia sendiri, tercatat US$0,756 per liter atau sekitar Rp 12.532,97 per liter. Angka ini menempatkan Indonesia di urutan ke-22 termurah, masih jauh lebih murah dibandingkan rata-rata global. Meski begitu, negara tetangga, Malaysia, menawarkan harga yang sangat rendah, yakni sebesar US$0,488/liter atau Rp8.090,06/liter.
Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Di sisi lain, Hong Kong menempati posisi pertama sebagai negara dengan harga termahal di dunia, disusul oleh Islandia dan Belanda. Rincian harga BBM ketiga negara ini yakni sebagai berikut:
Negara | Harga (US$/liter) | Harga (Rp/liter) |
---|---|---|
Hong Kong | $3,657 | Rp60.625,75 |
Islandia | $2,491 | Rp41.295,80 |
Belanda | $2,303 | Rp38.179,13 |
Menurut Global Petrol Prices, perbedaan harga BBM antar negara dipengrauhi oleh variasi pajak dan subsidi bensin. Semua negara, terlepas dari lokasi atau kekayaannya, membeli minyak mentah dengan harga yang hampir sama di pasar internasional.
Keputusan untuk menerapkan pajak yang tinggi (seperti di banyak negara maju Eropa dan Hong Kong) atau memberikan subsidi besar (seperti di negara-negara produsen minyak) yang menyebabkan fluktuasi harga ini.
Pengecualian yang menarik adalah Amerika Serikat, yang merupakan negara maju namun memiliki harga bensin rendah, tercatat $0,935 per liter (sekitar Rp15.500,43 per liter). Ini menggarisbawahi kompleksitas kebijakan energi yang berbeda-beda di setiap negara.
Tinggalkan Komentar
Komentar