Periskop.id - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan, pihaknya siap mengirimkan pasukan perdamaian di tempat konflik baru seperti Jalur Gaza dan Ukraina. TNI tinggal menunggu perintah dari Presiden dan lampu hijau dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Pengerahan pasukan TNI ke wilayah konflik baru seperti Gaza maupun Ukraina harus melalui mekanisme PBB dan persetujuan dari pemerintah Indonesia. TNI siap jika mendapatkan mandat," kata Freddy seperti dilansir Antara di Jakarta, Jumat (26/9). 

Hal tersebut dikatakan Freddy merespons soal komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum PBB yang mendukung penuh terjadinya perdamaian dunia dengan beragam cara. Salah satunya mengirimkan pasukan perdamaian ke wilayah konflik.

Freddy menilai TNI sudah memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam hal mengirimkan pasukan perdamaian bersama PBB. Beberapa wilayah konflik pun sudah menjadi tempat langganan penugasan pasukan perdamaian Indonesia seperti Lebanon dan Afrika.

TNI juga beberapa kali mengirimkan bantuan pangan dan logistik ke wilayah Gaza, menggunakan metode airdrop dengan pesawat Hercules TNI AU. Dengan ragam pengalaman tersebut, Freddy memastikan TNI siap mendukung keinginan Prabowo menciptakan perdamaian dunia.

"TNI pada prinsipnya selalu siap menindaklanjuti setiap kebijakan pemerintah, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan di bawah bendera PBB," ujar Freddy.

Pidato Prabowo

Pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diselenggarakan pada 23 September 2025 di New York, Presiden Prabowo Subianto mendapat kehormatan menjadi pembicara ketiga. Presiden Prabowo berpidato setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dua tokoh dunia yang sangat diperhitungkan.

Penampilan Presiden Prabowo ini mendapat sambutan baik dan menjadi sorotan positif dari komunitas internasional sebagai wujud nyata kiprah Indonesia di panggung dunia.

Dalam pidatonya di General Assembly Hall Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (22/9), Presiden Prabowo menyebut, Indonesia pada saat ini merupakan salah satu penyumbang terbanyak jumlah Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia.

“Kami percaya pada PBB dan akan terus mengabdi di mana pun perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan kehadiran pasukan di lapangan," serunya. 

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan 20 ribu personel, bahkan lebih, untuk ditempatkan sebagai penjaga perdamaian di titik-titik konflik.

"Ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun ketika perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap," ucapnya disambut tepuk tangan para delegasi.

Tak hanya pengerahan personel ke lapangan, Presiden Prabowo juga berkomitmen untuk menyokong dukungan finansial bagi terwujudnya perdamaian dunia.

“Kami akan ikut memikul tanggung jawab ini, tidak hanya dengan mengirimkan putra-putri bangsa, tetapi juga dengan memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar PBB dalam mewujudkan perdamaian,” tuturnya. 

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga keamanan global. Sekaligus mengingatkan bahwa perdamaian sejati hanya dapat dicapai melalui solidaritas antarbangsa.