periskop.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin meresmikan layanan Immunotherapy Nusantara dan Digital Subtraction Angiography (DSA) di Rumah Sakit Pertahanan Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, Senin (10/11).

Dalam sambutannya, Sjafrie menyebutkan bahwa layanan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor kesehatan nasional, termasuk untuk mendukung kesejahteraan prajurit TNI dan masyarakat luas.

“Hari ini kita semua menyaksikan dimulainya Immunotherapy Nusantara dan juga DSA di RSPPN Panglima Besar Soedirman. Program ini ditugaskan langsung oleh Bapak Presiden kepada Profesor Dr. Terawan selaku penasehat presiden di bidang kesehatan untuk memimpin pelaksanaan Immunotherapy Nusantara dan DSA di rumah sakit ini,” ujar Sjafrie dalam keterangan tertulis.

Pada kesempatan yang sama, Menhan Sjafrie juga menjadi salah satu peserta pertama yang menjalani prosedur imunoterapi tersebut. Ia menceritakan pengalamannya saat darahnya diambil dan diolah di laboratorium sebelum disuntikkan kembali beberapa hari kemudian.

“Saya kebetulan diminta mencoba. Diambil darah sekitar 40 cc, kemudian diolah di laboratorium. Setelah lima sampai tujuh hari, darah itu akan disuntikkan kembali. Semoga ini memberi berkah kesehatan untuk melanjutkan tugas kita,” cerita Sjafrie.

Sjafrie menegaskan bahwa layanan imunoterapi dan DSA di RSPPN tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan militer, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.

“Kita harapkan layanan ini dapat memberi dorongan kesehatan bagi bangsa Indonesia, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut,” tutupnya.

Layanan Immunotherapy Nusantara merupakan metode pengobatan berbasis penguatan sistem imun tubuh yang sebelumnya dikembangkan oleh Prof. Dr. Terawan Agus Putranto. Sementara itu, Digital Subtraction Angiography (DSA) adalah teknologi medis canggih yang digunakan untuk memeriksa kondisi pembuluh darah secara detail guna mendeteksi berbagai gangguan sirkulasi.

Dengan hadirnya dua layanan tersebut, RSPPN Panglima Besar Soedirman diharapkan dapat menjadi pusat unggulan kesehatan nasional yang menggabungkan inovasi teknologi dan pendekatan ilmiah dalam pelayanan medis.