periskop.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi kreatif menyerap 27,40 juta tenaga kerja pada 2025, atau 18,70 persen dari total angkatan kerja nasional. Angka ini meningkat dari 26,48 juta jiwa pada 2024.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan peran penting sektor kreatif dalam perekonomian Indonesia. Tingginya kontribusi ini juga terlihat dari dominasi tenaga kerja di provinsi Jawa Barat, yang mencapai 6,24 juta orang.
“Tiga provinsi dengan penyerapan tenaga kerja ekonomi kreatif tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ketiganya menyumbang lebih dari separuh total tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkap Amalia dalam keterangan resmi, Senin (17/11).
Data ini disampaikan Amalia saat penutupan Rapat Koordinasi Teknis BPS 2025 di Jakarta. Acara ini juga menjadi momentum peluncuran materi video kreatif untuk Sensus Ekonomi 2026 (SE2026), yang diharapkan dapat mendorong partisipasi pelaku usaha.
Amalia menyebut bahwa SE2026 akan memotret ekosistem ekonomi kreatif secara lebih rinci, mencakup pelaku usaha dari subsektor kuliner, fashion, desain, game, hingga konten digital. Sensus ini menjadi dasar penting untuk perumusan kebijakan dan perhitungan PDB kreatif.
Kepala BPS juga mengapresiasi kontribusi para pelaku industri kreatif dalam pendukung materi sosialisasi SE2026. Ia menilai kolaborasi semacam ini perlu ditingkatkan guna memperkuat data yang berkualitas.
“Materi yang kami luncurkan kali ini juga menjadi jembatan kolaborasi lintas institusi dan talenta kreatif," kata Amalia.
Kegiatan tersebut turut dihadiri mitra kreatif seperti CEO RUS Animation Studio, Roy Tok, dan perwakilan Blibli sebagai pendukung visualisasi kampanye SE2026.
Tinggalkan Komentar
Komentar