periskop.id - Wakapolri Dedi Prasteyo mengungkapkan arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut mencapai 8,83 juta orang.

“Dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan, terkait potensi pergerakan masyarakat pada Natal tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, diprediksi bahwa terjadi peningkatan 8,83 juta orang atau 7,9% pada tahun 2025 ini,” kata Dedi, di Gedung STIK-PTIK, Senin (15/12).

Dedi mencatat ada sebanyak 119,5 juta orang melakukan mobilitas dalam perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

“Jumlah masyarakat ini diperkirakan sekitar 119,5 juta orang yang mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan tahun yang lalu,” tutur dia.

Kakorlantas Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho mengungkapkan, pergerakan banyak terjadi dari Jakarta menuju Sumatra dan Transjawa.

Berdasarkan data yang diterima, proyeksi pergerakan kendaraan dari Jakarta sebanyak 2,9 juta menuju Sumatra dan Transjawa, termasuk Bandung. Namun, proyeksi arus balik sebanyak 2,8 juta yang merupakan total lalu lintas di jalan tol, termasuk keseluruhan pergerakan orang kendaraan barang sejumlah 119,5 juta.

“Tapi yang total lalu lintas yang ada di tol itu bisa dilihat dari parameter jam per jam daripada kilometer 50, ada radar di Jasa Marga. Ini bisa dikendalikan ketika terjadi peningkatan arus. Cara bertindaknya nanti akan kita buat contra flow satu lajur. Apabila satu jam berturut-turut itu harus kita lakukan contra flow lajur dua. Itu yang ada di jalan tol,” ungkap Agus.

Sementara itu, untuk jalur non-tol akan disesuaikan sistem penguraian kemacetan.

“Kalau yang di non-tol itu menyesuaikan. Jadi kegiatan masyarakat meningkat, kapasitas dan volume kendaraan juga bertambah,” ucap Agus.