periskop.id - Menjelang arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, pemerintah memberikan stimulus untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Salah satunya adalah pemberian diskon tarif dan tiket transportasi.

“Memberikan diskon tarif dasar angkutan laut, kemudian penyeberangan, diskon tiket kereta api sebanyak 30%, serta diskon tiket pesawat sebesar 13-14% yang diberlakukan pada periode perjalanan mulai 22 Desember 2025 sampai dengan 10 Januari 2026,” kata Wakapolri Dedi Prasetyo, di Gedung STIK-PTIK, Senin (15/12).

Selain itu, Dedi mengaku, ada perbedaan landscape pengamanan Nataru 2025 dengan Nataru 2024. Pihaknya juga akan berfokus pada cara antisipasi bencana alam saat arus mudik dan arus balik.

“Tahun 2025 ini, ada beberapa fokus yang menjadi perhatian, selain pengamanan pada jalur mudik, kemudian jalur arus balik, dan obyek pengamanan yang sudah ditapkan, kita perlu mengantisipasi bencana alam,” jelas dia.

Perhatian kepada antisipasi bencana berdasarkan data BMKG yang menunjuk beberapa wilayah akan mengalami cuaca ekstrem.

“Prediksi dari BMKG juga curah hujan di tanggal 29 (Desember) sampai tanggal 10 Januari ini, mengalami peningkatan yang cukup ekstrem, yaitu baik di Jawa, kemudian Lampung, Jambi, kemudian Bali, NTT, dan NTB. Ini perlu kita antisipasi juga,” tutur Dedi.

Akibatnya, Dedi menegaskan, seluruh sektor lainnya untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Kerja sama ini dalam bentuk persiapan sarana dan prasarana pendukung, personil, peralatan, dan situasi kontingensi ketika terjadi bencana alam.

Secara khusus, Polri juga menyiapkan dan mengoptimalkan layanan 110 sebagai hotline untuk sarana pengaduan dan pelaporan tanggap sebagai antisipasi gangguan keamanan, kesehatan masyarakat, dan kemacetan.

Sementara itu, Kakorlantas Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho menambahkan, ada empat sasaran operasi yang dinilai lebih menggunakan pengamanan ketat untuk operasional lalu lintas Nataru 2025.

Pertama, jalan tol dan jalan alternatif, termasuk jalan ke wisata, arteri, dan tol. Kedua, pelabuhan penyeberangan.

“Itu (pelabuhan penyeberangan) juga menjadi atensi apakah nanti kondisinya cuaca juga mempengaruhi cara bertindak,” tutur dia.

Ketiga, tempat-tempat ibadah. Lokasi ini harus dipastikan aman dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. Keempat, tempat-tempat wisata dan jalan wisata.