periskop.id - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyiapkan langkah strategis untuk mempercepat penambahan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Salah satunya lewat menggandeng rumah sakit swasta sebagai mitra pendidikan.
Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari agenda strategis pemerintah.
“Kami dari Kemdiktisaintek yang membawahi universitas terus mengoptimalkan segala upaya untuk memaksimalkan program ini. Agar program ini dapat berjalan, kami membutuhkan lebih banyak rumah sakit sebagai laboratorium,” ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (12/9).
Sebagai tindak lanjut, Kemdiktisaintek menggelar pertemuan dengan sejumlah pengelola rumah sakit swasta, antara lain RS PKU Muhammadiyah, RS Siloam, dan RS Hermina, pada Kamis (11/9).
Pertemuan ini membahas langkah konkret untuk memperluas peran rumah sakit swasta dalam pendidikan dokter spesialis.
Brian menekankan bahwa peningkatan akses pendidikan harus tetap berpegang pada standar mutu.
“Upaya peningkatan akses ini tetap harus berpegang pada standardisasi untuk menjamin kualitas. Kemdiktisaintek akan senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk upaya ini,” katanya.
Ketua Tim Kajian Kebijakan Pendidikan Tinggi Tenaga Medis, Tri Hanggono Achmad, menjelaskan bahwa selama ini pendidikan dokter spesialis lebih banyak berlangsung di rumah sakit pemerintah.
Padahal, Indonesia memiliki banyak rumah sakit swasta yang tersebar luas dan juga membutuhkan tenaga medis spesialis.
Menurut Tri, kolaborasi dengan rumah sakit swasta akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Selain membuka akses yang lebih luas, langkah ini juga diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan spesialis yang selama ini menghadapi tantangan pembiayaan.
“Meskipun memiliki kapasitas akademik, belum tentu bisa mengakses pendidikan ini karena tantangan biaya,” ujarnya.
Sistem kerja sama ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi rumah sakit swasta yang kesulitan mendapatkan tenaga dokter spesialis. Selain itu, rumah sakit juga akan memperoleh keuntungan berupa tenaga medis spesialis yang siap bekerja.
Tri menambahkan, para dokter spesialis yang terlibat nantinya akan menerima imbalan atas pelayanan yang diberikan, baik dalam bentuk insentif maupun upah, sesuai kebijakan masing-masing rumah sakit.
Tinggalkan Komentar
Komentar