Periskop.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, koperasi desa (kopdes) yang mendapat pinjaman dari bank-bank Himbara, akan mendapat subisidi berupa diskon bunga sebesar 2%. Dengan begitu, khusus untuk dana yang dipinjamkan ke Kopdes, Himbara hanya perlu membayar bunga atau cost of fund sebesar 2%.

Angka ini lebih rendah dibandingkan ketentuan bunga 4% yang harus dibayarkan perbankan, sebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276/2025, tentang penempatan dana Rp200 triliun ke lima bank Himbara.

“Kami ada instruksi ke perbankan, kalau mereka pakai (dana penempatan) untuk Koperasi Merah Putih, otomatis bunga yang kami charge ke mereka lebih rendah, jadi ke 2% dari sebelumnya, sekitar 4% ya. Jadi otomatis seperti itu,” kata Purbaya di Istana Merdeka dalam Konferensi Pers Terkait Stimulus Perekonomian di Istana Presiden, Jakarta, Senin (15/9). 

Dengan skema tersebut, Purbaya pun memastikan tidak akan memberikan cost tambahan buat perbankan. “Jadi harusnya sih akan berjalan mulus. Cuma nanti kita gebrak- gebrak biar lebih cepat saja,” serunya. 

Ia sendiri menegaskan, pemerintah tidak menetapkan jumlah spesifik yang harus disalurkan untuk pembiayaan Kopdes dari dana yang telah dipindahkan dari Bank Indonesia ke Himbara tersebut. Karena hal tersebut diserahkan ke amsing-masing bank yang mendapatkan likuiditas tambahan tersebut.

Tapi kalau banknya agak bingung, nanti ada guidance, di mana mereka bisa memanfaatkan uang itu untuk membantu program-program unggulan pemerintah. Jadi win-win solution ya,” ucap mantan Ketua Dewan Komisoner LPS tersebut. 

Gebrakan Purbaya

Senada, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga tak meminta secara detail jumlah uang yang akan disalurkan bank-bank Himbara ke Kopdes Merah Putih dari dana Rp200 triliun pemerintah. “Sebagian, tidak semuanya, ya. Sebagian, paling tidak kita minta untuk 16.000 koperasi yang sudah siap beroperasi,” tutur Zulhas. 

Hanya saja ia memastikan, penyaluran dana segara dimulai pada hari ini untuk 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah beroperasi. Ke depan, akan dipercepat hingga mencapai 16.000 koperasi pada September hingga Oktober ini. “Sesuai keperluan saja, tidak dibatasi berapa jumlahnya. Yang siap, operasi, langsung bisa jalan,” ucapnya. 

Zulhas sendiri mengapresiasi gebrakan Purbaya sebagai Menteri Keuangan baru yang menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke Himbara, untukkemudian bisa disalurkan ke kopdes di seluruh Indonesia. 

“Peraturan yang rumit-rumit selama enam bulan kita rumuskan itu ternyata sekarang satu dua hari bisa selesai. Kedatangan Menteri yang katanya koboi itu, memang benar koboi. Tapi dalam artian yang baik ya, dalam artian yang positif. Persoalan kami berapa bulan gak selesai-selesai berputar-putar. Hari ini, satu hari ini rapat setengah jam kelar,” ujar Zulhas.

Zulhas melanjutkan, dukungan keuangan tentu sangat berarti untuk Kopdes dan Koperasi Kelurahan. Sekitar 80 ribu kopdes sudah menanti begitu lama untuk bisa merealisasikan pinjaman. 

“Terima Kasih Pak (Purbaya). Kami mengetahui, menteri keuangan sudah menempatkan Rp200 triliun di Himbara. Jadi saya kira pinjaman untuk Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih, sudah ada, modalnya sudah ada,” tutur Zulhas. 

Ia pun meminta pengurus kopdes untuk segera menyiapkan proposal sederhana untuk disampaikan ke perbankan dalam memproses pinjaman. “Jadi modalnya sudah ada, aturannya sudah jelas. Kami meminta percepatan penyalurannya pinjaman ini, karena sudah lama, sudah 3-4 bulan dari Kopdes yang sudah dilaunching oleh Bapak Presiden secara langsung. Jangan sampai dana ini mengendap agak lama gitu, padahal koperasi sudah sangat membutuhkan,” kata Zulhas menegaskan.