Periskop.id- Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengisyaratkan program Magang Nasional dapat berlanjut tahun depan. Program ini disebut-sebut akan menjadi program jangka panjang.

“Jadi sudah ada arahan dari Pak Presiden (Prabowo Subianto) bahwa ini akan dilakukan juga pada tahun 2026 dan seterusnya. Jadi ini adalah akan menjadi program, ya, tidak hanya tahun 2025, tapi juga 2026 dan seterusnya,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Jakarta, Senin (13/10). 

Adapun tahap pertama program yang masuk ke dalam stimulus ekonomi tahun 2025 ini tersedia kuota awal untuk 20 ribu lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi.

Selama 6 bulan pemagangan, peserta magang akan memperoleh uang saku setara upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah minimum provinsi (UMP) untuk DKI Jakarta setiap bulan. Upah ini dibayarkan pemerintah melalui Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri, BSI).

Menaker mengatakan, pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan tahap pertama program ini, sebelum nantinya kuota peserta magang ditambah 80 ribu orang pada November 2025.

“Kita selesaikan dulu batch 1, kita akan evaluasi batch 1. Sesudah itu, nanti kita lihat ada beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti di batch 2 atau bahkan di tahun depan,” ujar Yassierli.

Sementara itu, untuk tahap kedua dari Magang Nasional 2025, Menaker mengatakan, pihaknya mendorong perluasan akses magang kepada Perusahaan. Termasuk kantor kementerian, lembaga, dan badan pemerintahan pusat/daerah di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini, lanjut dia, adalah untuk memberikan kesempatan magang yang lebih merata dan luas, serta terdistribusi di semua provinsi untuk para lulusan sarjana dan diploma.

“Termasuk tadi salah satu upaya kita adalah memperluas kesempatan bagi tempat magangnya itu, tidak hanya di perusahaan, tapi juga kementerian, lembaga, dan badan. Itu salah satu strateginya,” kata pria yang juga Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Di sisi lain, Menaker mengatakan, per Senin (13/10) pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 1.147 perusahaan telah membuka lowongan magang melalui aplikasi Maganghub. Dari sisi pencari magang, terdapat 105 ribu fresh graduate yang telah eligible, sudah melamar ke berbagai posisi. Peserta dapat mengajukan lamaran hingga tiga posisi magang sekaligus.

Inovasi Dunia Usaha

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menilai, program Magang Nasional 2025 dapat memberikan dampak positif berupa inovasi baru bagi dunia usaha.

“Yang penting (dari program ini adalah) kita serap adik-adik, anak-anak yang baru lulus (dari perguruan tinggi). Perusahaan-perusahaan juga membutuhkan tenaga-tenaga baru dan pemikiran-pemikiran baru (dari generasi muda) supaya inovasi bisa berjalan,” kata Anindya saat ditemui di Jakarta, Sabtu.

Anindya menilai, upaya ini sangat baik bagi para peserta magang dan dunia usaha yang terlibat. Ia berharap, kerja sama dengan sektor industri untuk program ini bisa diperluas lagi agar cakupan pesertanya lebih merata.

Ia menyarankan, swasta dan juga pemerintah bekerja sama untuk apa yang kita mau prioritaskan untuk 20 ribu (kuota peserta yang bergabung) ini. “Ke depannya katanya mau (ditambah kuota menjadi) 100 ribu, saya rasa bagus,” ujar Anindya.

Selain uang saku, peserta magang nantinya juga akan memperoleh Jamsostek mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JM). Termasuk pendampingan mentor dari perusahaan tempat magang, serta sertifikat pemagangan bagi peserta yang menyelesaikan program penuh.

Sesuai Permenaker No.8 Tahun 2025, program pemagangan ini menyasar lulusan diploma (D1-D4) dan sarjana (S1). Syaratnya, lulus maksimum satu tahun terakhir saat mendaftar program pemagangan melalui platform maganghub.kemnaker.go.id, terhitung sejak tanggal ijazah diterbitkan mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025.