periskop.id - Komisi XI DPR RI menilai bahwa pengendalian inflasi pangan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penguatan kapasitas produksi di sektor hulu hingga pengembangan infrastruktur yang mendukung ketahanan pangan.

Di Yogyakarta, program pendampingan kelompok tani (Gapoktan) yang dijalankan Bank Indonesia DIY dianggap sebagai model nasional. Program ini terbukti meningkatkan kesiapan produksi pangan, termasuk penyesuaian musim tanam dan panen.

“Terdapat satu temuan program yang sangat penting dari BI DIY, yaitu edukasi, sosialisasi, dan pendampingan Gapoktan berbasis komoditas. Mereka dibimbing mengenai timeline musim hujan, musim kemarau, penyesuaian musim tanam, sampai dukungan sarana dan prasarana,” ujar, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad, dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (17/11).

Kamrussamad menilai keberhasilan model ini perlu direplikasi secara nasional, terutama untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas harga dan produktivitas sektor riil. Program pendampingan petani ini dianggap mampu meningkatkan keseimbangan antara stabilitas harga dan produktivitas sektor riil, sesuai fokus pembahasan pengendalian inflasi nasional bersama Bank Indonesia dan BSBI.

Sementara itu, di Sumatera Selatan, Wahyu Sanjaya, anggota Komisi XI DPR RI, menekankan pentingnya pendekatan yang terpadu dan menyeluruh, terutama melalui pengembangan infrastruktur yang memperkuat ketahanan pangan.

“Tidak boleh hanya membangun sawah tanpa menyediakan saluran irigasi, karena hasilnya tidak akan maksimal. Ketahanan pangan tidak tercapai hanya dengan mencetak sawah; jika air tidak mengalir, berarti pembangunan tidak berjalan secara sinergis,” tegas Wahyu.

Wahyu menekankan bahwa setiap proyek pembangunan harus saling mendukung. Misalnya, pelabuhan yang dibangun harus memiliki akses jalan yang memadai agar hasil produksi pertanian dapat tersalur dengan baik.

“Kalau jalan menuju lokasi tidak ada, petani terpaksa menjual hasilnya ke tengkulak. Tentu ini jauh dari tujuan pembangunan yang diharapkan Presiden,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa inflasi tidak selalu negatif, karena selama pertumbuhan ekonomi daerah kuat dan produksi berjalan, inflasi dapat dikelola.