periskop.id - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengajak kalangan industri untuk ikut andil dalam peningkatan produktivitas tenaga kerja nasional. Baik melalui penyiapan ekosistem maupun pengembangan SDM.

 

"Kami undang bapak/ibu dalam penyiapan ekosistem dan penyiapan, SDM-nya. Tahun depan dilanjutkan intervensi peningkatan produktivitasnya dalam konteks pendukungnya seperti podcast produktivitas, dan buku saku produktivitas," katanya di Jakarta, ditulis Selasa (11/11).

 

Yassierli mengungkapkan salah satu tantangan utama saat ini adalah tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan rata-rata negara-negara ASEAN.

Ia memaparkan bahwa dari total 153 juta angkatan kerja, sekitar 39 persen bekerja di sektor formal, 56 persen di sektor informal, dan 4 persen masih berada dalam kategori pengangguran.

 

"Peningkatan produktivitas dapat dilakukan secara sederhana dengan 4P (Product, Process, People, and Policy)," ujarnya.

 

Langkah tersebut dapat didukung melalui modalitas 34 BLK Pusat, 286 BLK daerah, dan 4.000 BLK Komunitas, yang mampu memberikan intervensi secara offline maupun online terkait people, kompetensi, skill awareness, dan knowledge.

 

Kemnaker siap berkolaborasi yang telah memiliki praktik terbaik untuk saling terhubung dan bersinergi. Tujuannya adalah memperkuat upaya peningkatan produktivitas guna mendukung tercapainya target Indonesia Emas 2045.

 

"Kita yakin Indonesia emas dapat dicapai, kita yakin dengan kolaborasi kita bisa sama-sama membangun industri Indonesia, meningkatkan produktivitas Indonesia lebih ke depan," tegas Yassierli.