periskop.id - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan akan menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait audit bangunan pesantren di seluruh Indonesia.
Langkah ini diambil menyusul robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menimbulkan keprihatinan publik.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang Said, menyampaikan pihaknya segera menggelar rapat koordinasi internal. Fokus utama rapat adalah membahas mekanisme perizinan pendirian pesantren, khususnya dari sisi sarana dan prasarana.
“Akan ada rapat terkait izin pesantren, utamanya seperti apa dokumen sarpras bisa menjadi salah satu syarat pendirian pesantren,” ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (7/10).
Basnang menegaskan, audit ini tidak hanya sebatas pemeriksaan, tetapi juga akan menjadi dasar pembinaan agar pesantren memiliki standar bangunan yang aman. Untuk itu, Kemenag akan menggandeng kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, agar proses berjalan menyeluruh.
Sementara itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, menegaskan kesiapan kementeriannya dalam menjalankan arahan Presiden.
“Semua yang menjadi kebijakan Presiden akan diikuti untuk kebaikan bersama,” katanya.
Thobib menambahkan, Kemenag menilai perlu adanya ketentuan baku terkait standar bangunan pesantren. Hal ini penting agar insiden seperti di Pesantren Al Khoziny tidak terulang. Diskusi dengan para pengasuh pesantren akan dilakukan untuk menyusun aturan yang realistis sekaligus melindungi santri.
“Kejadian di Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk diambil hikmah sekaligus disusun upaya perbaikan dan pencegahan,” jelas Thobib.
Ia menegaskan, Kemenag berkepentingan melakukan perbaikan bersama pesantren agar seluruh bangunan dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Hal ini sejalan dengan misi Kemenag untuk memastikan pendidikan berbasis pesantren tetap berjalan dengan baik.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menambahkan bahwa insiden robohnya mushalla di Ponpes Al Khoziny telah menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo.
“Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ujarnya.
Fokus utama evaluasi adalah aspek keamanan dan keselamatan, agar para santri dapat belajar dengan tenang tanpa khawatir akan kondisi fisik bangunan.
Tinggalkan Komentar
Komentar