periskop.id - Kementerian Pariwisata menargetkan Provinsi Gorontalo sebagai salah satu destinasi wisata ramah muslim berkelas dunia melalui ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengembalikan posisi Indonesia ke peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2026.

“Ini upaya kami untuk mendongkrak posisi Indonesia pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2026, supaya peringkat bisa naik lagi, kita targetkan kembali ke peringkat pertama,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, dikutip dari Antara, Selasa (26/8).

Dalam kunjungan site visit ke Gorontalo tim Kementerian Pariwisata melakukan survei langsung ke sejumlah titik pelayanan dan daya tarik wisata. 

Tujuan utama dari penilaian ini adalah memastikan bahwa pelayanan wisata di Gorontalo dapat memenuhi standar kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan akses bagi semua wisatawan, termasuk wisatawan muslim.

IMTI sendiri merupakan indeks pengukuran kesiapan provinsi dalam menyediakan layanan wisata ramah muslim, yang terhubung langsung dengan standar GMTI. Tahun ini, IMTI diselenggarakan melalui kolaborasi antara Kementerian Pariwisata, Bank Indonesia, Crescenrating, dan Tim Enhaii Halal Tourism Center (EHTC).

“Kegiatan IMTI sendiri menjadi acuan GMTI yang otomatis akan menjadi faktor penentu penilaian pada peringkat Indonesia tahun 2026 nanti,” tambah Hariyanto.

Hariyanto juga menyoroti potensi besar Indonesia sebagai pusat pariwisata ramah muslim dunia, didukung oleh keindahan alam, keragaman budaya, dan populasi muslim terbesar di dunia. Ia menekankan pentingnya penyebaran informasi yang jelas terkait batas antara produk halal dan nonhalal untuk memberikan kenyamanan dan pilihan bagi pengunjung.

Penurunan peringkat Indonesia dari posisi pertama ke posisi kelima dalam GMTI 2025 disebut sebagai dampak dari absennya partisipasi Indonesia dalam IMTI 2024. 

“Skor kita sebenarnya sama, namun yang lain ada update yang terekam dalam penilaian,” jelas Hariyanto.

Untuk itu, IMTI 2025 digelar di 15 provinsi sebagai upaya pemulihan posisi Indonesia di kancah global. Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, menyambut baik penilaian ini dan berharap Gorontalo dapat meraih hasil maksimal. 

“Kami juga berusaha mendorong UMKM di Gorontalo secara luas agar bisa mendapatkan sertifikat halal, sebagai jaminan kenyamanan wisatawan selama berada di Gorontalo. Dengan branding Serambi Madinah di Sulawesi, kami berharap Gorontalo bisa menjadi tujuan utama wisatawan muslim,” ujarnya.