Periskop.id - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan optimismenya bahwa hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia akan semakin erat. Optimisme ini didorong oleh kinerja positif perdagangan bilateral yang mencapai angka signifikan dan investasi yang terus bertumbuh.

Dalam sambutannya pada peringatan Hari Malaysia di Jakarta, Selasa malam, Purbaya mengungkapkan data-data ekonomi terbaru yang menunjukkan kuatnya kolaborasi kedua negara. 

Purbaya menyoroti peningkatan substansial dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

“Malaysia pun telah menjadi salah satu mitra investasi paling top bagi Indonesia di tingkat global,” ujarnya setelah menyebut total investasi Malaysia di Indonesia tahun lalu mencapai US$4,2 miliar, seperti dilansir oleh Antara, Rabu (8/10).

Data yang disampaikan Menkeu menunjukkan bahwa nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$23 miliar pada tahun 2024. Selain itu, sektor non-ekonomi juga menunjukkan potensi besar, di mana jumlah wisatawan antara kedua negara tercatat mencapai 1,7 juta kunjungan pada 2024.

Pencapaian tersebut menjadi modal penting bagi perluasan kolaborasi.

“Malaysia adalah mitra yang tepat bagi RI dalam memperluas inisiatif kerja sama ekonomi ke bidang-bidang baru,” kata Purbaya.

Indonesia dan Malaysia berkomitmen memperkuat kerja sama di sektor keuangan, khususnya dalam mewujudkan visi bersama sebagai pusat keuangan Islam global.

Komitmen kerja sama juga mencakup peningkatan sinergi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan mitra Eximbank Malaysia guna memperluas perdagangan bilateral.

“Komitmen kita juga mencakup dukungan terhadap Dana Infrastruktur ASEAN (AIF) untuk memperluas kapasitas institusi tersebut dan memperkuat pendanaan bagi proyek infrastruktur hijau di kawasan,” ujar Purbaya.

Purbaya menambahkan, salah satu tonggak penting dalam integrasi finansial saat ini adalah adopsi sistem pembayaran berbasis kode QR lintas batas antara Indonesia dan Malaysia.

Lebih jauh, Menkeu menegaskan bahwa kerja sama kedua negara telah melampaui ranah ekonomi, merambah sektor kesehatan, pendidikan, serta pertukaran masyarakat yang mempererat hubungan kedua bangsa.

“Dengan kesamaan nilai dan isu yang diperjuangkan, kedua negara senantiasa menjaga kolaborasi di tingkat kawasan maupun global, antara lain melalui ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tuturnya.

Ia juga secara khusus menyoroti keakraban pribadi antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai cerminan persahabatan kedua bangsa yang dapat semakin mengeratkan hubungan bilateral.

“Tahun ini saja, Presiden kami dan PM Malaysia telah bertemu tak kurang dari enam kali dalam kurun setahun kurang, baik di Jakarta maupun Kuala Lumpur,” tutup Purbaya.