periskop.id - Musik selalu menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, namun cara kita mendengarkannya ternyata tidak statis. Sebuah studi internasional terbaru menunjukkan bahwa selera musik terus berubah seiring bertambahnya usia, mencerminkan identitas, emosi, dan memori setiap individu.
Melansir Neurosciencenews, pada masa remaja, musik berfungsi sebagai sarana eksplorasi. Anak muda cenderung mendengarkan berbagai genre populer, mengikuti tren, dan mencari pengalaman baru. Festival musik, misalnya, menjadi ajang untuk menikmati beragam artis tanpa terikat pada satu gaya tertentu.
Memasuki usia dewasa, pola mendengarkan musik mulai bergeser. Orang dewasa biasanya sudah menemukan genre atau artis yang paling sesuai dengan identitas mereka. Tren tangga lagu tidak lagi menjadi acuan utama, melainkan pengalaman personal dan keterikatan emosional yang lebih dalam.
Seiring bertambahnya usia, nostalgia memainkan peran dominan. Lagu-lagu dari masa muda kembali diputar berulang kali, seakan menjadi “soundtrack kehidupan.”
Meski sebagian orang tetap terbuka pada musik baru, kecenderungan untuk kembali ke kenangan musikal lama semakin kuat.
Peneliti Alan Said dari University of Gothenburg menjelaskan, “Ketika muda, kita ingin mencoba segalanya. Namun saat dewasa, biasanya kita sudah menemukan gaya musik yang paling sesuai dengan diri kita. Tangga lagu menjadi kurang penting.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan cerminan perjalanan hidup.
Data penelitian yang dianalisis berasal dari platform Last.fm, mencakup lebih dari 40.000 pengguna selama 15 tahun dengan lebih dari 542 juta pemutaran lagu. Hasilnya memperlihatkan pola jelas: semakin tua seseorang, semakin unik pula selera musiknya, berbeda dengan remaja yang cenderung memiliki banyak kesamaan dengan teman sebaya.
Temuan ini juga memberi implikasi penting bagi layanan streaming musik. Rekomendasi yang sama untuk semua usia berisiko tidak relevan. Remaja lebih cocok dengan campuran musik baru dan lama, orang dewasa membutuhkan keseimbangan, sementara pendengar senior lebih menghargai rekomendasi yang menekankan nostalgia.
Kesimpulannya, musik bukan hanya hiburan, melainkan bagian dari identitas dan memori kolektif. Dari eksplorasi remaja, konsistensi dewasa, hingga nostalgia di usia lanjut, selera musik mencerminkan perjalanan hidup manusia.
Tinggalkan Komentar
Komentar