periskop.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil mencapai 5,04% secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2025. 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, menjelaskan, komponen ekspor menjadi salah satu pendorong utama kinerja impresif tersebut, mencatatkan laju tertinggi dari semua komponen pengeluaran.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III Tahun 2025 bila dibandingkan dengan Triwulan III Tahun 2024 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,04%," katanya dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025 di Jakarta, Rabu (5/11).

Edy merinci, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antara semua komponen, yakni melesat 9,91% (yoy). Laju ini bahkan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi terbesar, yakni sebesar 2,15% dari total PDB.

Laju kencang ekspor ini utamanya didorong oleh kenaikan nilai dan volume pada ekspor barang non-migas. BPS mencatat, peningkatan signifikan terjadi pada komoditas andalan.

"Adapun, kegiatan ekspor tumbuh positif pada kegiatan barang non-migas dan jasa yang didorong oleh peningkatan nilai dan volume ekspor beberapa komoditas seperti lemak dan minyak hewani atau nabati, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya," jelas Edy.

BPS menambahkan, sektor ekspor jasa juga turut tumbuh, ditopang oleh peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Kinerja ekspor yang kuat ini juga tercermin dari neraca perdagangan barang Indonesia yang kembali surplus. 

BPS mencatat ekspor barang pada kuartal III 2025 mencapai US$74,39 miliar atau tumbuh 8,96% (yoy), memperpanjang periode surplus selama 65 bulan berturut-turut.

Meski ekspor tumbuh tertinggi, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama PDB dengan kontribusi sebesar 53,14%. Komponen ini tercatat tumbuh 4,89% (yoy) dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar (2,54%).

Secara keseluruhan, BPS mencatat PDB Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal III 2025 telah mencapai Rp6.060 triliun.