periskop.id - Pemerintah melalui Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memastikan tidak ada lagi dana yang ‘menganggur’ di sistem keuangan pada tahun 2026. Likuiditas akan disalurkan secara maksimal ke sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tenaga Ahli Utama DEN Luthfi Ridho mengatakan, selama ini likuiditas dalam sistem keuangan nasional masih tergolong longgar, namun penyalurannya ke sektor riil belum maksimal. Padahal, dana yang berputar di perbankan dapat menjadi sumber penting untuk mendorong kegiatan ekonomi masyarakat.

"Jadi sekarang itu kondisinya kalau yang kita lihat likuiditas ada, tapi entah kenapa itu tersendat, nggak masuk ke sektor riil. Dalam berbagai macam bentuk ya, dalam berbagai macam channel, mau kredit kah, mau bansos kah, atau apa," kata Luthfi dalam acara Katadata Policy Dialogue di Jakarta, Kamis (13/11).

Ia menuturkan, pemerintah telah menargetkan kebijakan ekonomi tahun depan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah.

"Nah, nanti di 2026 itu yang mau kita adres, basically itu bagaimana menciptakan pekerjaan dan bagaimana meningkatkan daya beli. Sebetulnya kita menyadari ya, meningkatkan daya beli itu sesuatu yang luas sekali," tutur Luthfi.

Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Luthfi menjelaskan, pemerintah akan memaksimalkan koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter. Dana pemerintah, instrumen kredit, serta stimulus ekonomi akan diarahkan agar lebih efektif mengalir ke sektor produktif.

"Ya, secara umum di 2026 itu kita akan memaksimalkan dua sisi, fiskal dan moneter. Terutama di fiskal, itu nanti intinya tidak ada uang menganggur pada dasarnya," jelasnya.

Luthfi menekankan pentingnya menjaga stabilitas inflasi agar tetap terkendali di tengah peningkatan aktivitas ekonomi. Dalam konteks ekonomi, Luthfi menilai inflasi bukanlah hal yang sepenuhnya negatif. Inflasi yang terlalu rendah justru mencerminkan kondisi ekonomi yang sedang lesu, sementara inflasi yang terlalu tinggi menandakan ekonomi mengalami overheating.

"Minimal itu kita bisa bertumbuh di (bidang) potensial kita. Jadi intinya kita mau memanfaatkan berbagai macam hal," tambahnya.

Pemerintah juga menyiapkan berbagai stimulus tambahan yang akan dijalankan pada tahun depan. DEN menyatakan optimistis menghadapi tahun 2026 dengan semangat positif dan keyakinan bahwa perekonomian nasional akan tumbuh lebih baik.

"Salah satunya itu kita mau men-channel likuiditas dari sektor perbankan ke sektor riil, sehingga bisa terjadi multiple effect, terutama dari jalur kredit. Kurang lebih itu sih among other things yang sedang kita pikirkan juga, ya, termasuk berbagai macam stimulus nanti tahun depan," tutupnya.